Konsorsium Arab Saudi, Saudi Media, dilaporkan masuk dalam perburuan pemilik anyar Chelsea. Hal ini menyusul penjualan The Blues oleh taipan Rusia, Roman Abramovich, pada Kamis (3/3).

Saat ini, harga yang dipatok diperkirakan ada di angka 3 miliar poundsterling (Rp 56,5 triliun). Hasil bersih penjualan Chelsea nantinya bakal disumbangkan seluruhnya untuk korban perang Ukraina lewat yayasan buatan Abramovich.

Sejauh ini, banyak pihak dilaporkan tertarik mengakuisisi The Blues. Ada Todd Boehly (miliarder AS), Hansjorg Wysss (miliarder Swiss), Muhsin Bayrak (miliarder Turki), hingga teranyar Saudi Media.

Lantas, apa sebenernya Saudi Media dan siapa pihak-pihak yang berada di belakangnya?

Goal International selaku yang pertama kali melaporkan kabar ini juga tak bisa memastikan siapa sosok-sosok penting di balik konsorsium swasta bernama Saudi Media ini. Di sisi lain, Saudi Media juga masih enggan menunjukkan siapa tokoh di belakang niat mengakuisisi Chelsea.

Namun menurut Football London, Saudi Media adalah perusahaan yang terkait dengan media pendanaan, merek olahraga, dan periklanan di seluruh dunia. Fokus Saudi Media saat ini adalah pasar penyiaran di jazirah Arab dan mereka memiliki kantor di Dubai serta Arab Saudi.

Jika mengutip dari situs resmi Saudi Media, konsorsium Timur Tengah ini punya slogan 'One Team, One Goal, Excellence'.

"Saudi Media Systems merancang dan mengintegrasikan sistem multimedia dan fasilitas teknologi canggih," tulis mereka.

Walau begitu, pergerakan dana yang digelontorkan oleh Saudi Media untuk saat ini memang lebih banyak beredar di Timur Tengah. Saudi Media disinyalir ingin berfokus mengumpulkan dana serta membuat strategi jangka pendek dan jangka panjang bila Chelsea jatuh ke tangan mereka.