MotoGP Mandalika, Pedagang Kain Tenun Keliling di Pantai Kuta Sebut Tak Ada Kenaikan Omzet Penjualan
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Penyelenggaraan event balap MotoGP Mandalika 2022 rupaya tidak berpengaruh banyak bagi Lestari, pedagang kain tenun keliling.
Penjualan kain tenunnya sama saja, sebelum adanya event MotoGP Mandalika atau pun saat event berlangsung.
“Pade doang, seendek man arak MotoGP endah semeno mauq ku bedagang (sama saja, sebelum ada MotoGP juga segitu yang saya dapat),” kata Lestari saat ditemui Tribunlombok.com di lokasi wisata Pantai Kuta, Sabtu (19/3/2022).
Di hari biasa, ia mampu menjual dua hingga tiga kain tenun.
Sama halnya saat penyelenggaraan event MotoGP, penjualan kain tenunnya terbatas pada dua hingga 3 kain tenun.
Kebanyakan yang membeli kain tenun dari Lestari adalah wisatawan lokal.
Wanita yang berasal dari Desa Sade ini menjajakan kain tenun khas Lombok dengan berjalan kaki dari destinasi wisata satu menuju destinasi wisata lain.
Kain tenun dengan berbagai warna itu didapatkan dengan cara ‘nendak’ atau mengambil barang dari produsen untuk dijual terlebih dahulu.
Jika sudah berhasil terjual maka Lestari harus membayar kain tenun yang sudah diambilnya itu dengan mengambil sedikit keuntungan.
Untuk satu kain tenun seperti selendang ia menjualnya dengan harga Rp 50 ribu sementara kain tenun dengan ukuran yang lebih besar ia patok mulai dari harga Rp 100 ribu.
Lestari mengaku tidak pernah menaikkan harga dengan memanfaatkan MotoGP Mandalika.
“Ndek uwah, timak jaoq lekan pade dateng laguk ndek jak meno (ndak, walaupun pengunjung datangnya dari tempat yang jauh tapi harganya tidak dinaikkan),” tutupnya.
(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar