Bola.net - Mesut Ozil pernah disudutkan fans Arsenal karena menolak pengurangan gaji. Saat itu nama Ozil tercoreng karena pemberintaan miring di media, sampai akhirnya dia meninggalkan klub.

Dua tahun lalu, ketika pandemi Covid-19 pertama kali menyerang, banyak klub yang mengalami kesulitan keuangan. Arsenal pun demikian, pihak klub meminta pemain memotong gaji 15% untuk mengatasi masalah finansial.

Namun, Ozil jadi salah satu pemain yang menolak permintaan Arsenal tersebut. Penolakan ini pun berbuntut panjang, Ozil dikritik keras karena dianggap tidak kooperatif.

Terkini, agen Ozil, Erkut Sogut menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya. Apa katanya?

Bukan cuma potong gaji

Erkut Sogut menjelaskan bahwa ada alasan kuat di balik pemotongan gaji tersebut. Saat itu posisi Ozil terancam, jadi dia khawatir uang hasil pemotongan gaji akan digunakan untuk membeli pemain baru.

"Terkait pemotongan gaji itu, dia [Ozil] bertanya kepada saya: 'Uangnya dibuat apa?'," buka Sogut dikutip dari Metro.

"Mesut menginginkan jaminan dari klub bahwa mereka tidak akan memecat siapa pun. Bahwa sisi manajemen juga akan menerima pemotongan gaji."

"Jika jaminan itu diberikan dan ditandatangani, dia justru akan memotong gaji lebih besar sampai 30%," imbuhnya.

Bukan perkara uang

Intinya, Ozil tidak mau memotong gaji jika uangnya digunakan untuk merekrut pemain baru. Namun, jika pihak klub menjamin bahwa uang hasil pemotongan gaji akan digunakan untuk mengelola tim dan klub, Ozil akan langsung menerima keputusan itu.

"Dia ingin tahu ke mana aliran uangnya. Jika digunakan untuk membeli pemain baru, dia tidak mau melakukannya [potong gaji]. Jika digunakan untuk memberikan rasa aman, dia mau," sambung SOgut.

"Sejak pertama kali saya bekerja berasma Mesust, setiap kali saya memintanya untuk proyek amal, dia tidak pernah menolak."

Setelah penolakan pemotongan gaji itu, Ozil semakin sulit mendapatkan kesempatan di bawah Arteta. Sampai akhirnya dia bergabung dengan Fenerbahce tahun lalu.

Sumber: Metro