Mengapa Flandy Limpele Pulang dan Apa Perannya di Pelatnas Cipayung?
Hari ini (28/3), secara resmi, PP PBSI menarik pulang mantan pemain nasional dan eks pelatih kepala ganda putra India dan Malaysia, Flandy Limpele.
Namun, di pelatnas, peraih perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 (bersama Eng Hian) tersebut, akan menjalani peran yang berbeda. Flandy bakal melatih ganda campuran junior pelatnas. Pelatih kepala sektor senior masih dipegang oleh Nova Widianto.
“Tidak masalah (melatih junior),” kata Flandy kepada JawaPos.com. “Saya malah lebih senang karena akan melatih para pemain muda nasional dari bawah. Jadi saya lebih tahu karakter pemain itu seperti apa,” imbuh pelatih berusia 48 tahun itu.
Flandy memiliki track record yang baik saat menjadi pelatih ganda putra negara lain. Dia mampu mengorbitkan ganda India Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy untuk semakin mapan di ranking 10 besar dunia. Selain itu, pada era Flandy, Shetty/Rankireddy meraih gelar Thailand Open 2019.
Pindah ke Malaysia, Flandy membantu ganda putra Aaron Chia/Soh Wooi Yik menjadi pasangan yang tangguh. Puncaknya adalah ketika Aaron/Soh meraih perunggu Olimpiade Tokyo 2020.
Aaron/Soh menjadi satu-satunya pemain bulu tangkis Malaysia yang meraih medali di Tokyo 2020. Malaysia mendapatkan dua medali pada multievent olahraga terbesar di dunia itu. Selain dari Aaron/Soh, Malaysia mendulang satu perak via pembalap sepeda nomor keirin, Azizulhasni Awang.
Dikutip dari ESPN, Chirag menyebut latihan Flandy sangat-sangat keras. Chirag mengatakan, Flandy meningkatkan intensitas latihan fisik ganda putra India dengan sangat drastis. “Pada level yang tidak pernah kami rasakan sebelumnya,” ucap Chirag.
Pada bulan pertama masuknya Flandy, Chirag/Satwiksairaj langsung terkejut. Sebab, Flandy memberikan program latihan berlari selama dua atau tiga kali dalam sepekan.
Program itu berisikan lari sprint sejauh 400 meter selama 45 menit. Ini membuat badan Chirag/Satwiksairaj “hancur.” Sebab, pelatih-pelatih sebelumnya cuma memberikan menu berlari di lapangan bulu tangkis, bukan di trek.
Badan sakit, kram, dan muntah-muntah akhirnya menjadi makanan sehari-hari.
Menurut Chirag, Flandy bisa dianalogikan seperti sosok guru yang sangat dibenci oleh para murid remaja. Sebab, Flandy selalu membuat anak asuhannya bekerja dengan sangat-sangat keras.
Chirag menambahkan, pelatih terdahulu mungkin akan sedikit toleran kepada Satwiksairaj. Sebab, dia adalah pemain yang bagus di timnas India. Tetapi Flandy tidak peduli. Kalau semangat pemainnya mulai mengendur, Flandy bahkan ikut berlari bersama Chirag/Satwiksairaj di trek. “Dan kami semua akan kram bersama-sama,” kata Chirag lantas tertawa.
Latihan yang sangat berat itu tidak mengkhianati hasil. Semua pengorbanan dan rasa sakit akhirnya terbayar dalam pertandingan.
Chirag/Satwiksairaj berhasil menjadi juara Thailand Open 2019, gelar tertinggi yang pernah mereka raih sampai tahun itu. Selain itu, Chirag/Satwiksairaj juga mengalami peningkatan kekuatan fisik secara signifikan.
Chirag mengaku lebih tahan banting kalau harus bermain dalam tempo yang lama. Karena fisiknya begitu fit, maka fokusnya sangat terjaga. Sementara itu, Satwiksairaj mampu bermain dalam dua nomor sekaligus, ganda putra dan ganda campuran.
Flandy membenarkan cerita Chirag. Dia mengatakan bahwa programnya akan menyesuaikan dengan kondisi pemainnya. Kalau fisik pemainnya lemah, maka dia akan fokus menggembleng fisik. Kalau teknik lemah, maka dia memusatkan perhatian pada peningkatan teknik.
Jadi, pendekatan kepada setiap pemain memang berbeda-beda. Sebab kelemahan dan kekuatan mereka berlainan.
“Kalau semuanya bagus, tugas selanjutnya adalah membantu pemain menjadi excellent dan akhirnya juara,” kata Flandy. “Soal pemain A dan B memiliki kekurangan apa, ya itu rahasia saya,” imbuh Flandy lantas tertawa.
Menjadi pelatih ganda campuran, tambah Flandy, jelas berbeda dengan pelatih ganda putra. Terutama dalam soal cara main, rotasi, kekuatan fisik, dan bagaimana taktik permainan dijalankan.
Tetapi, Flandy mengaku dia tidak masalah dengan itu semua. Sebab, selain bermain di ganda putra, Flandy adalah pemain ganda campuran yang sangat baik.
Prestasi terbesarnya adalah meraih perunggu Kejuaraan Dunia 2007. Saat itu, dia berpartner dengan Vita Marissa. Bersama Vita pula, Flandy mampu menembus semifinal Olimpiade Beijing 2008.
Pada 1996, Flandy yang berpasangan dengan Rosalina Riseu berhasil menyabet perak Piala Dunia. “Ada perbedaan di ganda putra dan mixed double. Tetapi perbedaannya sedikit. Untuk konteks ganda putra dan mixed double, saya bisa dua-duanya. Sebab, saya pernah bermain di dua nomor itu,” ucap Flandy.
Flandy menceritakan, dia sejatinya sudah menjalin kesepakatan dengan PP PBSI pada Januari lalu. Dua orang yang memintanya pulang adalah Wakil Ketua Umum/Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta dan Sekretaris Jenderal PP PBSI Muhammad Fadil Imran.
Lalu mengapa dia mau menerima tawaran PP PBSI? “Kami sebagai orang Indonesia, harusnya memang berbakti kepada bangsa Indonesia. Kalau diminta pulang, saya tentu akan senang hati pulang,” ucap Flandy.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky mengatakan bahwa Flandy dipilih karena dia sangat berpengalaman. Dia juga punya track record-nya yang baik.
“Flandy sangat disiplin serta punya komitmen. Di Olimpiade Tokyo 2020, dia berhasil membawa ganda putra Malaysia (Aaron Chia/Soh Wooi Yik) meraih medali perunggu,” kata Rionny dalam siaran pers PP PBSI.
“Sebagai pemain, dia juga sangat berprestasi di dua nomor. Ganda putra dan ganda campuran. Pelajaran dan pengalaman itu yang kami harapkan bisa dibagi kepada atlet-atlet kita,” kata Rionny lagi.
Rionny berharap, Flandy juga bisa membantu Nova Widianto untuk meloloskan dua wakil ganda campuran ke Olimpiade Paris 2024.
Flandy sendiri saat ini masih berada di Malaysia. Dia akan mulai melatih tim Indonesia per 1 April 2022. Flandy sudah tidak ikut mendampingi ganda putra Malaysia pada ajang Swiss Open 2022 yang berakhir kemarin (27/3).
“Kalau saya ikut, mungkin hasil finalnya akan berbeda, Mas,” kata Flandy lantas tetawa lebar. “Nggak-nggak, saya bercanda,” imbuh Flandy. Tawanya kembali berderai.
Pada final ganda putra Swiss Open 2022 itu, ganda Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berhasil mengalahkan pasangan Malaysia yang merupakan mantan pemain Flandy, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin. Sebelumnya, pada 13 Maret lalu, Flandy mengantarkan Goh/Nur menjadi juara German Open 2022.
Selain Flandy, PBSI juga mengikat mantan pelatih India Namrih Suroto. Namrih diposisikan sebagai asisten pelatih ganda putri pratama.
Komentar