Kisah Cristian Gonzales Masuk Islam karena Terpikat Suara Azan - Viva

 www.viva.co.id

Kisah Cristian Gonzales Masuk Islam karena Terpikat Suara Azan

PT. VIVA MEDIA BARU - VIVA
5-6 minutes
VIVA –  Cristian Gonzales dikenal sebagai bomber papan atas di Indonesia. Di usianya yang kini menginjak 45 tahun, dia masih tampil tajam bersama RANS Cilegon FC.

Gonzales memiliki perjalanan spiritual yang menarik. Pada 2003, dia memutuskan menjadi mualaf atau memeluk agama Islam. Lewat istrinya, Eva Nurida Siregar, Gonzales bercerita soal banyak hal yang membuatnya tertarik untuk masuk Islam.

Seperti diketahui, Gonzales awalnya berasal dari keluarga Katolik yang taat. Meski begitu, ia merasa mendapatkan hidayah. Hati kecilnya sempat berbisik, bahwa ia harus memeluk agama Islam.

Delapan tahun sejak menikah dengan perempuan Islam bernama Eva Nurida Siregar di Uruguay 1995 silam, ia mulai terketuk untuk mempelajari agama itu. Tepatnya, saat El Loco bermain di PSM Makassar tahun 2003.

“Di dekat mess-nya PSM itu ada masjid, dia selalu dengar azan. Awalnya dia pikir itu orang nyanyi, terus mulai tanya-tanya,” cerita Eva kepada VIVA beberapa waktu lalu.

Setiap Subuh, meski tak ikut melaksanakan sholat, eks pemain Timnas Indonesia itu ikut bangun. Cristian juga sering takjub melihat istrinya berwudhu dan salat dengan mukena putih.

“Menurutnya Islam itu suci banget. Sebelum menghadap Allah kita harus wudhu, pakai mukena. Kalau dia ke gereja biasanya pakai baju biasa saja. Itulah yang membuat Cristian akhirnya tertarik,” lanjut Eva.

Dari situ, mulailah, perempuan yang pernah menekuni salsa di Amerika Latin itu menceritakan sedikit demi sedikit tentang agamanya. Pria asal Uruguay itu juga kerap mencari tahu sendiri lewat buku-buku Islam. Sampai akhirnya, di tahun yang sama, Cristian memutuskan sepenuh hati masuk agama Islam.

Istri Cristian Gonzales, Eva Siregar.

Istri Cristian Gonzales, Eva Siregar.

Photo :

  • Dyah Pitaloka/VIVA.co.id (27/4)

Gonzales kata Eva,  mengucapkan dua kalimat syahadat dua kali. Pertama, di Masjid Al-Akbar Surabaya, di bawah bimbingan Ustad Mustafa. Kedua di Kediri, dan ia mendapat ‘ijazah’ sebagai mualaf. Namanya pun di-Islam-kan, dari Cristian Gerard Alfaro Gonzales menjadi Mustafa Habibie. Mustafa diambil dari nama ustad yang membimbingnya, sedangkan Habibie berarti cinta. Ia pun mulai belajar mendalami agama bersama beberapa guru spiritual.

Banyak cobaan Usai Jadi mualaf

Tak lama setelah masuk Islam, Gonzales justru mengalami banyak cobaan. “Empat tahun yang lalu itu ujiannya wow banget. Dia kena sanksi, pernah di-skors, nggak digaji selama lima bulan lebih. Mau jadi warga negara Indonesia juga dia nggak bisa pulang selama lima tahun padahal adiknya sedang ada musibah. Keluarganya ada yang koma sehingga kita harus kirim uang. Saya sendiri saat itu sedang hamil, sampai harus tetap ngajar salsa untuk menunjang hidup. Ke dokter aja kita susah,” beber Eva mengisahkan tahun-tahun kelamnya.

Untunglah, selama sekitar setahun masa-masa berat itu, Cristian Gonzales tak sedikit pun mengeluh. Eva pun selalu mengingatkan, semua hanyalah ujian karena ia muallaf. Mereka yakin, tidak ada yang bisa membantu selain Allah. Karena itu, keduanya justru semakin mendekatkan diri pada agama. “Kami ke pondok, ikut istighosah. Pokoknya semua kegiatan berbau agama,” kata Eva lagi.

Kisah El Loco Gonzales dan Sam Brodie Menjadi Mualaf

Kisah El Loco Gonzales dan Sam Brodie Menjadi Mualaf

Photo :

  • VIVAnews/Muhamad Solihin

Akhirnya, doa mereka didengar Tuhan. Setelah serentetan cobaan, pasangan yang kini dikaruniai 4 anak itu mulai mendapat titik terang. Karier Christian Gonzales pun mulai naik, ia mencetak banyak gol dan menjadi top skor selama lima tahun berturut-turut. Bahkan, penyerang andal itu pernah didapuk sebagai pemain termahal di Indonesia menurut Badan Liga Indonesia.  

“Orang tua Abang makin senang. Dari awal memang mereka mendukung apapun keputusan anaknya, termasuk untuk memilih agama Islam. Karena makin sukses dalam karier, mama mertua saya pun makin bahagia,” Eva melanjutkan.

Bulan lalu, keluarga Gonzales baru saja menjalankan ibadah Umroh selama 8 hari. Eva mengakui, di sana ia lagi-lagi mendapat keajaiban. “Kami dikasih kemudahan memegang hajar aswad, mencium Kabah. Dari Masjidil Haram yang isinya ribuan orang, kami seperti dikasih jalan kecil ke Ka’bah. Nggak pakai desak-desakan,” ujarnya.

Dengan pengalaman yang membuat merinding itu, Eva menyebutkan suaminya sangat ingin bisa kembali ke tanah suci. “Tas-nya sudah di-pak. Kalau ada yang ngajak sewaktu-waktu, tinggal berangkat,” imbuhnya.

 “Kebetulan kalau puasa, dia memang jarang makan. Cuma masih sering lupa, misalnya suapin anak makan, dia ikut incipin. Jadi pernah batal juga,” seloroh sang istri.

Baca Juga

Komentar

Opsi Arena

 Pusatin Sports 


 Postingan Lainnya 

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita