ITDC Minta Maaf atas Kisruh Pengambilan Stiker Kendaraan Penonton MotoGP - Kompas

 

ITDC Minta Maaf atas Kisruh Pengambilan Stiker Kendaraan Penonton MotoGP - Kompas.com



LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Ari Prasetyo, meminta maaf atas insiden kekisruhan penonton yang hendak mengambil stiker untuk kendaraan pribadi di eks-Embarkasi Haji Bandara Internasional Lombok pada Jum'at (18/3/2022) pagi.

Stiker itu sebagai akses masuk menuju parkiran barat dan timur di kawasan Mandalika.

Ari menerangkan bahwa stiker untuk kendaraan pribadi hanya diberikan untuk penonton yang telah memesan tiket jenis premier class dan deluxe class. Selain dua jenis tiket tersebut, Ari menyarankan untuk menaiki shuttle bus yang tersedia di pintu masuk Pulau Lombok.

Video Rekomendasi

"Untuk stiker kendaraan hanya diberikan yang memesan deluxe class atau premier. Selain itu tidak ada stiker. Selain daripada itu kan sudah ada shuttle bus gratis untuk mengangkut mereka," kata Ari.

Ari meminta maaf atas insiden kekisruhan itu. Ari menganggap ada kesalahpahaman atas informasi yang diunggah di akun Instagram ITDC terkait stiker untuk penonton.

"Mungkin itu mising ya nanti kita akan perbaiki, mohon maaf atas ketidaknyamanan masyarakat semua," kata Ari.

Sebelumnya diberitakan, puluhan warga yang hendak mengambil stiker di eks-Embarkasi Haji untuk kendaraan pribadi sebagai akses menuju parkiran barat dan parkiran timur Kawasan Mandalika diwarnai protes.

Mereka beranggapan bahwa tiket yang mereka pegang dapat mengambil stiker untuk kendaraan pribadi.

Dhidit Setiawan, warga Mataram, mengungkapkan kekesalannya karena ia tidak mendapatkan stiker, padahal dalam informasi resmi di akun Instagram ITDC menyebutkan penonton yang menggunakan kendaraan pribadi yang sudah membeli tiket dapat mengambil stiker sesuai jenis tiketnya.

"Nah, saya ke sini mau ambil stiker untuk kendaraan pribadi, tapi petugasnya menyebutkan tidak ada untuk jenis tiket saya grandstand," kata Setiawan.

Setiawan mengakui bahwa informasi yang disampaikan ITDC melalui akun media sosialnya salah. Ia meminta agar pihak ITDC melakukan pencabutan terhadap informasi tersebut.

"Silakan sebelum banyak orang yang tersesat informasi, silakan postingan di Instagram tersebut dihapus saja," kata Setiawan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya
Aktifkan

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita