Hampir 20 Tahun Berkarier, Tunggal Putra India Ajay Jayaram Gantung Raket
INDOSPORT.COM – Pebulutangkis tunggal putra India, Ajay Jayaram resmi mengumumkan gantung raket alias pensiun dari kancah profesional.
Kabar mengejutkan tersebut dikabarkan langsung secara resmi oleh Ajay di media sosialnya pada Sabtu (26/3/22) malam WIB.
Ajay sendiri merupakan salah satu tunggal putra andalan India. Atlet yang kini berusia 34 tahun itu memulai debutnya pada 2009 silam.
Selama berkarier, ia berhasil menyabet sejumlah gelar juara yakni Czech International Series 2010, Smiling Fish International di tahun yang sama.
Kemudian sempat mengalahkan mantan tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa di babak final Duch Open 2014, dan mempertahankan gelarnya setahun setelahnya.
Ajay Jayaram juga beberapa kali menjadi runner-up, yakni sempat mencetak sejarah sebagai pemain India pertama yang sukses meraih podium di Korea Open 2015.
Saat itu Ajay hanya kalah dari Chen Long di babak final dengan skor 14-21 dan 13-21. Selain itu juga sempat gagal mengalahkan wakil Indonesia lainnya.
Yakni kalah dari Shesar Hiren Rhustavito dengan skor 14-21 dan 10-21, di mana hanya meraih runner-up pada ajang Vietnam Open 2018 silam.
Melansir dari News 18, ranking terbaiknya di sektor tunggal putra ialah mencapai peringkat 13 dunia pada tahun 2017 silam.
Namun kini setelah berkariernya selama hampir dua dekade, Ajay Jayaram akhirnya resmi memutuskan untuk gantung raket sebagai atlet bulutangkis profesional.
1. Umumkan Pensiun di Media Sosial
“Karena semua hal baik akan segera berakhir, demikian pula perjalanan karier bulutangkis profesional saya selama hampir 2 dekade. Saya telah memutuskan untuk pensiun dari bulutangkis kompetitif dan saya menulis ini, dengan penuh kesedihan.
Sementara saya diliputi oleh semua emosi yang luar biasa ini, saya ingin merayakan dan berterima kasih atas semua yang telah diberikan bulutangkis dan olahraga secara umum kepada saya.
Bulutangkis telah mendefinisikan sebagian besar dari diri saya hari ini, dan telah membentuk saya, mengajari saya dan menunjukkan kepada saya apa yang bisa dilakukan oleh mimpi besar.
Dari mengambil raket di klub terdekat sebagai anak laki-laki berusia 7 tahun yang pemalu, hingga berkompetisi di stadion terbesar sebagai pemain Top 15 Dunia.
Saya berutang budi pada olahraga yang luar biasa ini untuk semua pengalaman menarik dan yang telah diberikannya kepada saya.
Saya telah menang, kalah, menangis, tertawa, berjuang, mengalami pasang surut, hidup dan berkembang, semuanya di sini.
Ibu, ayah, saudara perempuan, pelatih, tunangan, teman, kolega, pesaing, sponsor, fisioterapis, semuanya memainkan peran yang sangat diperlukan dalam membentuk karir saya dan saya akan selamanya berterima kasih kepada mereka.
Untuk semua penggemar, pengikut, kritikus, dan simpatisan saya yang terkasih, Anda telah mendorong saya di masa-masa sulit dan merayakan bersama saya ketika saya menang. Bagi seorang atlet, dukungan tanpa syarat itu sangat berarti. Love you guys.
Sementara saya pasti merasakan kekosongan besar ini, hikmahnya adalah saya akan memulai kehidupan yang baru. Saya akan mencoba dan membiarkan ini mengalir,” tulis Ajay Jayaram.
2. 2 Wakil Indonesia di Final Swiss Open 2022
Sementara itu, terdapat dua wakil Indonesia yang siap berjuang untuk meraih gelar pertamanya saat bertanding di babak final Swiss Open 2022.
Yakni ada Jonatan Christie dan wakil ganda putra Tanah Air, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Momen ini juga menjadi penantian panjang bagi Fajar/Rian untuk bisa menembus babak final selama lebih dari dua tahun.
Fajar/Rian harus menghadapi unggulan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Padahal secara head to head, pasangan berjuluk Fajri itu tak pernah menang dari Aaron/Soh.
Namun, berlaga di St Jakobshalle, Basel hari Sabtu (26/3/22) kemarin, Fajar/Rian berhasil menang rubber 22-20, 13-21, 21-8.
Hasil ini juga memastikan Fajar/Rian kembali ke final pertama kali setelah lebih dari dua tahun. Mereka terakhir kali mencapai babak final adalah saat tampil di Korea Open 2019.
Komentar