Gado-gado Sirkuit Mandalika: Dipuji Dunia, Dikeluhkan Pembalap - PIKIRAN RAKYAT -
Gado-gado Sirkuit Mandalika: Dipuji Dunia, Dikeluhkan Pembalap
PIKIRAN RAKYAT - Sesi tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika pada 11-13 Februari 2022 telah berlalu.
Para official dan pembalap pun pulang ke negara masing-masing sebelum mempersiapkan ajang balap MotoGP 2022 yang sebentar lagi bergulir.
Sepulang dari Indonesia, para pembalap membawa berbagai kenangan dari Sirkuit Mandalika, baik yang positif ataupun negatif.
Rasanya hal tersebut sangat mungkin terjadi mengingat Sirkuit Mandalika merupakan sirkuit baru dan berada di Indonesia yang baru menjadi tuan rumah setelah sebelumnya pada 1997.
Saat tes pramusim 2022 bergulir, Sirkuit Mandalika sukses menjadi pusat perhatian dunia.
Banyak pihak yang menyebutkan bahwa Sirkuit dengan panjang 4,31 kilometer ini menjadi salah satu lintasan balap tercantik di dunia.
Hal tersebut bahkan diakui sendiri oleh MotoGP dalam unggahan yang mereka buat saat tes pramusim berlangsung.
"What an incredible place! The Mandalika Circuis is firmly in the category of most beautiful circuits in the world (Tempat yang luar biasa! Sirkuit Mandalika adalah sirkuit yang tercantik di dunia)," tutur akun Twitter @MotoGP pada Minggu, 13 Februari 2022.

Pujian bagi Sirkuit Mandalika terus mengalir setelah sesi tes pramusim MotoGP 2022 ini dilangsungkan selama tiga hari.
Pol Espargaro dari Repsol Honda menyebutkan kecepatan ia menggeber motor balap RCV213V terbaru mulai nampak setelah uji coba di sirkuit ini.
Para pembalap juga bersenang-senang di Sirkuit Mandalika yang disebut sebagai 'surga' ini. Aleix Espagaro terkesima dengan ibu-ibu bonceng tiga, Maverick Vinales olahraga sambil main di pantai, Francesco 'Pecco' Bagnaia main voli bersama teman-temannya, Johann Zarco yang bahkan bertingkah seperti anak kecil ketika tiba di sirkuit.
Sayangnya, seperti dua sisi mata uang koin. Kabar kurang enak juga terjadi di Sirkuit Mandalika pada tes Pramusim MotoGP 2022 ini.
Tak hanya terjadi di saat sesi berlangsung, ada banyak masalah muncul bahkan sebelum para pembalap menginjakkan kaki di dalam sirkuit.
Masalah apa saja yang terjadi tersebut?
Masalah pertama muncul pada 8 Februari 2022, saat para pembalap MotoGP 2022 baru menginjakkan kaki di Indonesia.
Akses masuk ke dalam Sirkuit Mandalika diblokir oleh karang taruna setempat dengan cara membakar ban. Tak hanya itu saja, warga lokal juga mengepung kantor utama Indonesia Tourism Development Coorporation (ITDC).

Masyarakat minta agar ITDC segera angkat kaki dari Mandalika karena ada janji dari Presiden Joko Widodo yang tidak dipenuhi.
"Kami sudah capek dibohongi. Oknum ITDC itu harus angkat kami dari tanah kami. Kami hanya menuntut supaya dilibatkan dalam akomodasi transportasi," kata Kepala Desa Ketara Lalu Buntaran yang menyebutkan warga lokal dijanjikan oleh Jokowi akan terlibat dalam proses akomodasi para official dan pembalap di Sirkuit Mandalika.
Masalah tersebut masih belum usai dan menyisakan tanda tanya hingga sekarang.
Belum selesai masalah tersebut berlangsung, pada 9 Februari 2022, daerah Sirkuit Mandalika kembali dinodai oleh kelakuan oknum yang bekerja di bidang kesehatan.
Pada saat itu seorang bule viral karena mengeluhkan harga tes di Sirkuit Mandalika yang rasanya tidak masuk akal.
"310 Euro (sekitar Rp6 jutaan) sudah keluar untuk tes PCR dan harus melakukan dua (tes) lainnya. Seseorang menghasilkan uang di suatu tempat," kata Gareth Harford, salah seorang fotografer yang bekerja memotret pembalap selama sesi tes pramusim MotoGP 2022.
Hingga saat ini, pihak Dinas Kesehatan Lombok, Nusa Tenggara Barat, masih belum memberikan informasi setelah dikonfirmasi terkait kejadian ini.
Namun terakhir, Gareth Harford mengkonfirmasi bila ia keliru terkait postingannya tersebut.

Sesi tes pramusim pun akhirnya berlangsung setelah para pembalap menghabiskan dua hari bersantai di 'surga' Sirkuit Mandalika.
Pada Jumat, 11 Februari 2022, saat bendera dikibarkan dan tes baru dimulai, para pembalap harus gigit jari karena sesi sempat diberhentikan sementara waktu.
Alasannya adalah Sirkuit Mandalika dianggap terlalu kotor untuk sesi dilaksanakan para pembalap.
Masalah yang sama juga pernah terjadi di ajang World Superbike (WSBK) 2021 saat balapan dibatalkan karena masalah air menggenang di atas sirkuit saat hujan deras.
"Red Flag! The session has been stopped as the circuit is being cleaned up. All the rain overnight has meant that the circuit is quite dirty! (Red Flag! Sesi telah dihentikan karena saat ini sirkuit sedang dibersihkan. Hujan sepanjang malam berarti membuat sirkuit ini cukup kotor!)" ujar akun resmi MotoGP pada unggahannya.
Sesi pun sempat dilanjutkan dengan kondisi apa adanya. Setelah sesi selesai, muncul banyak keluhan dari para pembalap yang tak suka dengan kondisi Sirkuit Mandalika,
Pol Espargaro dari Repsol Honda memperlihatkan tampang motornya yang seperti habis 'rally' setelah sesi tes pramusim. Aleix Espargaro dari Aprilia Racing bahkan terang-terangan memberi hujatan pada Sirkuit Mandalika.
"Kondisinya tidak bagus dan ketika mereka memaksa semua pembalap untuk menempuh 20 lap, hanya satu racing line yang dibersihkan. Saya tidak suka dengan keputusan itu. Tapi penyelengga telah memaksa kami semua untuk berkendara, untuk membantu membersihkan trek. Dan saya disini bukan untuk membersihkan trek," ucapnya beberapa waktu lalu.
Seiring hari berlanjut, keluhan para pembalap semakin menjadi-jadi di Sirkuit Mandalika.

Fabio Quartararo terekam sempat sliding saat akan start di Sirkuit Mandalika, Marco Bezzecchi bahkan sempat mengalami visor yang retak akibat bebatuan yang terbang di saat pembalap melintasi sirkuit dengan kecepatan kencang.
Francesco 'Pecco' Bagnaia lebih parah. Ia viral karena memamerkan foto tangannya yang terluka akibat terkena serpihan batu di Sirkuit Mandalika.
Melihat hal ini, 'Pecco' Bagnaia menyatakan tingkat kompetitif para pembalap akan berkurang ketika sampai di Sirkuit Mandalika.
"Jika dalam balapan Anda mulai di depan semua orang, Anda yakin tidak ada yang akan mendekati Anda dengan semua yang Anda angkat (batu dan kerikil). Tapi saya tidak berani membayangkan situasi siapa pun yang berada di tengah kelompok, dengan semua batu itu dan satu lintasan yang bersih, itu akan berbahaya," katanya.
Usai hal tersebut terjadi, Dorna Sport dan ITDC pun segera ambil tindakan cepat. Kedua pihak sepakat bahwa Sirkuit Mandalika harus diaspal ulang.
Pengaspalan akan dilakukan pada tikungan ke-17 hingga memasuki tikungan ke-5 dengan menggunakan alat-alat canggih yang disediakan dari Dorna.
Seluruh pembangunan dan pengaspalan ulang tersebut harus selesai minimum 7 hari sebelum balap diseleneggarakan.
Apakah pemerintah bisa menyelesaikan permintaan tersebut? Akankah keluhan kembali muncul dari para pembalap saat balapan dilangsungkan satu bulan lagi?
Kita tunggu saja jawabannya di Pertamina Grand Prix of Indonesia pada 18-20 Maret 2022.*