Bos Chelsea Abramovich Dikabarkan Kena Racun Kimia, Mata Memerah dan Kulit Wajah Mengelupas - Tribunnnews
Bos Chelsea Abramovich Dikabarkan Kena Racun Kimia, Mata Memerah dan Kulit Wajah Mengelupas - Halaman all
Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.ID- Krisis Rusia - Ukraina memasuki babak baru. Bos klub bola Chelsea, Roman Abramovich, dikabarkan menderita keracunan setelah hadir dalam perundingan damai.
Dikutip dari MailOnline, Roman Abramovich dilaporkan mengalami gejala gejala keracunan bahan kimia setelah hadir dalam pertemuan mencari perdamaian di ibu kota Ukraina, Kiev bebarapa pekan lalu.
Saat itu, Roman Abramovich berperan sebagai juru damai.
Gejala yang dialami Abramovich itu antara lain kulit wajah mengelupas, mata merah dan keluar air mata yang sangat sakit.
Selain bos Chelsea tersebut, dua anggota senior delegasi Ukraina mengalami gejala yang sama.
Analis di situs berita Bellingcat membenarkan soal ketiga anggota delegasi yang hadir dalam pertemuan 3 Maret itu mengalami gejala yang konsisten dengan akibat senjata kimia.
Dalam pertemuan yang berakhir sekitar pukul 22.00 waktu setempat itu juga diikuti Rustem Umerov, anggota parlemen Ukraina.
Kronologi yang didapat Bellingcat, ketiga juru runding itu meninggalkan lokasi perundingan menuju sebuah apartemen di Kiev pada malam yang sama.
Ketika berada di apartemen itulah, mereka bertiga mengalami semacam peradangan pada mata dan kulit serta rasa sakit yang menusuk kulit. Kondisi itu berlangsung sampai keesokan paginya.
Dilaporkan, mereka bertiga hanya mengonsumsi cokelat dan air putih selama beberapa jam sebelum gejala itu muncul.
Orang keempat yang menelan makanan dan minuman yang sama tidak mengalami gejala-gejala itu.
Keesokan harinya, 4 Maret, Roman Abramovich, Umerov dan beberapa anggota delegasi lain meninggalkan Kiev menuju Lviv, sebelum pergi ke Polandia dan dilanjutkan ke Istanbul Turki untuk memulai perundingan lagi.
Perundingan Dimulai Lagi
Presiden Rusia Vladimir Putin dan sejawatnya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan sepakat menggelar lagi pembicaraan damai dengan Ukraina di Istanbul.
Dikutip dari kantor berita Rusia TASS, Senin (28/3/2022), kantor kepresidenan Turki menyebut kesepakatan itu dicapai setelah terjadi percakapan telefon antara kedua pemimpin sehari sebelumnya.
"Dalam percakapan itu, kedua presiden membicarakan perkembangan perang Rusia-Ukraina dan proses negosiasinya. Presiden Erdogan dan Presiden Putin sepakat menyiapkan pertemuan berikutnya antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul," demikian pernyataan kantor kepresidenan Turki.
Dijelaskan pula, Erdogan menyakinkan Putin bahwa negaranya akan terus menjadi mediator untuk mewujudkan perdamaian Rusia dan Ukraina.
"Presiden Erdogan menekankan pentingnya menyepakati penghentian permusuhan dan mencapai perdamaian antara Rusia dan Ukraina secepatnya, dan meningkatkan situasi kemanusiaan di wilayah itu. Ditegaskan Erdogan, Turki akan terus berkontribusi dalam proses ini," lanjut pernyataan itu.
Ketua delegasi Rusia, Vladimir Medinsky, menulis dalam kanal Telegramnya, sebuah pertemuan rutin dengan delegasi Ukraina dilakukan secara online pada Minggu (27/3/2022).
Kedua pihak pun sepakat bertemu secara langsung pada 29-30 Maret. (sas)
Komentar