Sukses Raih Gelar Grand Slams ke-21, Rafael Nadal Isyaratkan Belum Puas By Tribunnews

 

Sukses Raih Gelar Grand Slams ke-21, Rafael Nadal Isyaratkan Belum Puas

By
Husein Sanusi
tribunnews.com
3 min

TRIBUNNEWS.COM - Petenis asal Spanyol, Rafael Nadal mengaku akan senang jika mengakhiri kariernya dengan lebih banyak gelar Grand Slam.

Dilansir dari thestar.com, ia menerangkan belum cukup prestasinya saat ini.

Apalagi sekarang baru berada dalam level terbaiknya.

Dengan kepercayaan diri serta kemenangan yang telah ia raih, Rafael Nadal semakin bergairah untuk meraih Grand Slam berikutnya.

Sebagai informasi, Gelar Grand Slam ke-21 telah Nadal dapatkan ketika mengikuti kompetisi Australia Open.

Selain memenangkan gelar, Nadal juga merebut rekor dari rivalnya.

Adalah Federer dan Djokovic yang keduanya mendapat 20 gelar.

Akan tetapi, ia ingin dapatkan gelar Grand Slam lebih banyak sebelum kariernya di dunia tenis berakhir.

"Saya tidak tahu berapa gelar Grand Slam yang akan saya miliki kelak," ujar Nadal kepada wartawan akademinya di Mallorca, dilansir dari thestar.com.

Petenis Spanyol Rafael Nadal merayakan kemenangan atas petenis Italia Matteo Berrettini dalam pertandingan semifinal tunggal putra pada hari kedua belas turnamen tenis Australia Terbuka di Melbourne pada 28 Januari 2022.
Petenis Spanyol Rafael Nadal merayakan kemenangan atas petenis Italia Matteo Berrettini dalam pertandingan semifinal tunggal putra pada hari kedua belas turnamen tenis Australia Terbuka di Melbourne pada 28 Januari 2022.

Dia menerangkan keinginannya mendapat gelar paling banyak di antara 2 rivalnya, Federer dan Djokovic.

"Jujur akan senang jika dari kita bertiga, saya dapatkan gelar terbanyak," ujarnya.

"Akan tetapi, tentu saya tidak begitu terobsesi, apapun hasilnya akan saya terima, tapi jujur bagi saya 21 itu belum cukup," tambahnya.

Nadal berhasil mengalahkan Daniil Medvedev di partai final ketika bertanding di Australia Open.

Hal itu yang antarkan petenis asal Spanyol itu sabet gelar ke-21.

Sementara rivalnya, Djokovic tak dapat ikuti kompetisi tersebut karena dideportasi oleh pemerintah Australia.

File foto ini diambil pada 16 Februari 2021 menunjukkan reaksi petenis Serbia Novak Djokovic setelah kehilangan satu poin melawan petenis Jerman Alexander Zverev dalam pertandingan perempat final tunggal putra pada hari kesembilan turnamen tenis Australia Terbuka di Melbourne. - Novak Djokovic kalah dalam upayanya untuk menghindari deportasi dari Australia pada 16 Januari 2022, dengan Pengadilan Federal dengan suara bulat menolak bandingnya untuk tetap tinggal di negara itu dan mempertahankan gelar Australia Terbukanya.
File foto ini diambil pada 16 Februari 2021 menunjukkan reaksi petenis Serbia Novak Djokovic setelah kehilangan satu poin melawan petenis Jerman Alexander Zverev dalam pertandingan perempat final tunggal putra pada hari kesembilan turnamen tenis Australia Terbuka di Melbourne. - Novak Djokovic kalah dalam upayanya untuk menghindari deportasi dari Australia pada 16 Januari 2022, dengan Pengadilan Federal dengan suara bulat menolak bandingnya untuk tetap tinggal di negara itu dan mempertahankan gelar Australia Terbukanya.

Sedangkan Federer masih dalam masa penyembuhan setelah melakukan operasi lutut.

Nadal sendiri melewati musim lalu pun diiringi cedera pada kakinya.

Ia pun menuturkan bahwa ketika bermain, masih rasakan sakit.

Kendati demikian, ia merasa kini situasinya lebih baik dan telah berada di level tertingginya.

Pun ia terangkan perihal kemenangannya di Australia Open menjadi motivasi baginya untuk lebih percaya diri dan ingin dapatkan gelar lebih.

"Kemenangan itu (Australia Open) berikan kepercayaan diri untuk saya," tutur Nadal.

"Saya dapat menikmati olahraga di tingkat tertinggi lagi," tambahnya.

"Hal itu merupakan suatu yang sulit dibayangkan beberapa minggu lalu," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Niken Thalia)

Baca Juga

Komentar

 Opsi Arenanews 


 Postingan Lainnya 

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita