Material Lintasan Sirkuit Mandalika Tak Sesuai Rekomendasi? - Viva
Material Lintasan Sirkuit Mandalika Tak Sesuai Rekomendasi?
VIVA – Tes pramusim MotoGP usai digelar pada akhir pekan kemarin di sirkuit Mandalika. Kabar buruknya, ada keluhan dari sejumlah pembalap soal lintasan.
Memang di hari pertama, Jumat 11 Februari 2022, sempat ada kendala. Tes dihentikan setelah lebih dari satu jam karena sirkuit yang kotor.
Panitia pun melakukan pembersihan sebelum bendera hijau kembali dikibarkan dan pembalap bisa kembali melanjutkan pengujian motor mereka di trek. Cuma sayangnya itu juga belum menyelesaikan masalah.
Para pembalap terlanjur merasakan pengalaman kurang menyenangkan menggeber motornya di sana. Ada yang menyatakan lintasan di Mandalika berbahaya.
Yang paling menjadi keluhan dan perhatian yakni permukaan trek. Mereka merasakan bagaimana kerikil berhamburan dan terpental hingga mengenai tubuh.
"Masalah terbesar adalah racing line, yang super bersih setelah tiga hari dan melalui sejuta lap, namun motor di depan Anda seperti melemparkan kerikil pada setiap sudut. Jika Anda melihat lengan pembalap yang membuntuti pembalap lain, itu seperti motocross," kata Aleix Espargaro.
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fthumb.viva.co.id%2Fmedia%2Ffrontend%2Fthumbs3%2F2019%2F09%2F26%2F5d8ca9f65dfdc-pembalap-tim-aprilia-aleix-espargaro_663_372.jpg)
"Motor, layar, leher para pembalap, saya tidak tahu bagaimana mereka mengatasi ini. Aspalnya seperti terlepas," katanya.
Mengutip The Race, menurut sumber yang mereka temui di paddock, dengan masalah pada lintasan seperti yang dikeluhakan oleh para pembalap, kini muncul pertimbangan untuk melapis ulang. Tapi kendala utamanya, balapan MotoGP Indonesia sendiri sudah dijadwalkan bergulir dalam lima pekan ke depan.
Sedangkan untuk penyebab masalah itu sendiri, diduga dari tipe kerikil yang dipakai dalam proses konstruksi dimana campuran asli yang dipilih oleh konsultan luar tidak digunakan dan digantikan dengan kerikil lokal.
Dengan bitumen dalam aspal yang tidak mengikat secara sempurna, sehingga membuat kekuatan motor yang mencapai 220 kilometer per jam, menyedot kerikil dan membuatnya terpental ke belakang.
Masalah ini tidak muncul pada perhelatan WSBK pada November 2021 lalu, sebab kondisinya memang berbeda. Motor yang dipakai untuk ajang tersebut diketahui memiliki spesifikasi kekuatan lebih rendah, serta cengkraman ban berbeda, ditambah kondisi hujan kala itu membuat temperatur trek menurun.