Manajer PB Djarum Sebut Masalah Utama Praveen/Melati Bukan Komunikasi, tapi...By BolaSport

 

Manajer PB Djarum Sebut Masalah Utama Praveen/Melati Bukan Komunikasi, tapi...

By
BolaSport.com Wahid Fahrur Annas
bolasport.com
3 min

BOLASPORT.COM - Pencapaian minor pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, tidak cuma disebabkan masalah komunikasi.

Kabar soal masalah komunikasi antara Praveen Jordan dan Melati Daeva Okvatianti sudah muncul sejak French Open 2021.

Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti seolah terlihat bermain sendiri-sendiri. Tidak banyak interaksi yang mereka perlihatkan.

Masalah ketidakharmonisan Praveen/Melati memuncak ketika mereka tersingkir pada babak pertama Indonesia Masters 2021.

Kalah dua gim dari pasangan yang peringkatnya jauh di bawah mereka, Praveen/Melati dicerca, termasuk oleh kepala pelatih ganda campuran, Nova Widianto.

Nova sampai mempersilahkan Praveen dan Melati untuk keluar dari pelatnas apabila ingin mencari pasangan baru.

Praveen/Melati akhirnya angkat koper dari Cipayung setelah tidak masuk dalam daftar pemain pelatnas tahun ini.

Pasangan peringkat lima dunia tersebut kembali ke klub yang menaungi mereka, PB Djarum.

Manajer PB Djarum, Fung Permadi, juga melihat penurunan prestasi Praveen/Melati disebabkan problem komunikasi.

"Dalam bermain ganda harus ada komunikasi yang baik," ujar Permadi, dilansir BolaSport.com dari Tribunnews.com.

"Keduanya sudah tahu kebiasaan masing-masing. Jadi kalau ada yang keluar dari kebiasaan harus dibicarakan, bukannya mengambil asumsi sendiri. Itu yang terjadi kemarin."

Meski demikian, Permadi membeberkan bahwa ada masalah lain yang membuat Praveen/Melati tak sekompetitif dua tahun lalu.

Masalah utama yang dilihat Permadi adalah semangat juang.

"Masalah komunikasi itu minor, yang utama memang sudah kehilangan gairah," sambung mantan pemain tunggal putra tersebut.

Kurangnya ambisi Praveen/Melati untuk meraih kemenangan juga disinggung Nova Widianto pada perhelatan Indonesia Badminton Festival.

Mantan pemain ganda campuran nomor satu itu kecewa Praveen/Melati tidak menunjukkan usaha maksimal walau bertanding di negara sendiri.

Sementara Permadi melihat kurangnya semangat juang Praveen/Melati disebabkan kejenuhan yang mereka alami.

"Mereka sudah redundant. Mereka di pelatnas sekian lama, bertanding sudah sering, bahkan kompetisi itu sudah sebagai satu rutinitas," tutur Permadi.

"Jadi gregetnya itu sudah tidak ada (untuk berkompetisi). Kalau kita lihat dari penampilan mereka tidak ada gregetnya," imbuh dia.

"Buat mereka kompetisi itu sudah kayak makan nasi saja. Makanya sesekali harus makan steak. Itu yang tidak ada, mereka telah di titik di mana merasa bahwa kompetisi itu rutinitas."

Praveen/Melati dan eks pelatnas lain, Gloria Emanuelle Widjaja, yang kini bermain bersama Dejan Ferdinansyah, akan didukung PB Djarum mulai tahun ini.

PB Djarum menargetkan kedua pasangan tersebut untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024. Tak hanya reward, PB Djarum jua menyiapkan punishment dalam evaluasi.

Kedua pasangan direncanakan mengikuti German Open, All England Open, dan Swiss Open yang dihelat Maret mendatang.

Mantan pelatih pelatnas, Vita Marissa dan Minarti Timur, akan menangani tim ganda campuran klub asal Kudus tersebut.

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita