BRI Liga 1: Pelatih PSIS Murka Soal Kebijakan Tes PCR yang Membuat Bingung - Bolacom

 

BRI Liga 1: Pelatih PSIS Murka Soal Kebijakan Tes PCR yang Membuat Bingung

Bola.com
3-4 minutes

pada 11 Feb 2022, 14:00 WIB

Diperbarui 11 Feb 2022, 14:00 WIB

Bola.com, Gianyar - PSIS Semarang menelan kekalahan saat jumpa Barito Putera pada pekan ke-24 BRI Liga 1 2021/2022. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kamis (10/2/2022) sore WIB, PSIS kalah 1-2.

Gol tunggal PSIS pada laga itu dicetak Eka Febri Setiawan menit ke-13. Sementara itu, dua gol Barito Putera dicetak Renan Silva pada menit ke-11 dan Luthfi Kamal menit ke-30.

Kekalahan tersebut membuat PSIS Semarang tak pernah menang dalam lima laga terakhir. Pada lima pertandingan tersebut, Tim Mahesa Jenar hanya bisa meraih tiga hasil imbang dan dua kali kalah.

PSIS kini tertahan di posisi delapan klasemen sementara BRI Liga 1. Mereka baru mengumpulkan 33 poin dari 24 laga.

Dengan BRI Liga 1 2021/2022 yang menyisakan 10 laga lagi, agak berat untuk bisa melihat PSIS Semarang kembali merangsek ke papan atas klasemen.

Djukanovic Murka

Selepas laga, pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic murka. Ia tidak murka dengan penampilan tim asuhannya.

Namun kemarahan itu ditujukan kepada pengelola Liga 1. Terutama mereka yang mengurus soal tes PCR untuk para pemain.

"Sulit untuk bicara soal pertandingan di situasi seperti ini. Saya berharap kedepan pihak yang mengelola sepak bola Indonesia lebih paham, karena saya merasa kadang kita tes PCR hasilnya negatif, tapi besok bisa positif menurut saya ini sebuah sirkus," ujar Djukanovic.

"Kita hidup di sepak bola, seperti yang saya katakan tadi pagi, ada pengumuman bahwa semua komponen tim PSIS negatif tapi setelah 30 menit ada 16 orang yang postif dari swab PCR yang sama, kenapa hal itu bisa terjadi," keluh sosok asal Montenegero itu.

Wasit Kembali Jadi Sorotan

Tak hanya itu, Dragan Djukanovic juga mengungkapkan kemarahan kepada wasit yang memimpin pertandingan ini. Menurut Djukanovic, perangkat pertandingan itu tidak paham soal aturan yang ada di sepak bola.

Djukanovic memberikan contoh kepada kejadian yang seharusnya pelanggaran kepada Kartika Vedhayanto. Namun, wasit tidak melanjutkan pertandingan.

Padahal Kartika mengalami cedera cukup parah. Ia bahkan sempat dilarikan ke Rumah Sakit.

"Kartika saat ini dibawa ke rumah sakit, saya lagi-lagi menyoroti kinerja wasit di pertandingan ini tidak bekerja baik," keluh Djukanovic.

"Vedha diinjak tapi tidak diberi pelanggaran dan banyak keputusan wasit yang merugikan, tidak bisa dipercaya. Wasit tidak mengerti apa itu pelanggaran, mana yang harus advantage," tandasnya.

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita