Penulis: Aprianto | Editor: Khairil Rahim

BANJARMASINPOST.CO.ID - Rekan Lionel Messi di Paris Saint-Germain (PSG) Kylian Mbappe akan segera menentukan nasibnya. Ini kata Mauricio Pochettino tentang masa depan Mbappe.

Bintang Paris Saint-Germain (PSG) di Liga Prancis, Kylian Mbappe dikabarkan akan segera membuat keputusan tentang masa depannya usai PSG kontra Real Madrid di liga Champions.

Bos Paris Saint-Germain Mauricio Pochettino telah membocorkan bahwa Kylian Mbappe akan membuat keputusan tentang masa depannya pada bulan Maret.

Dengan kurang dari lima bulan tersisa di kontraknya, Mbappe meningkatkan kemungkinan untuk kontrak dengan Real Madrid dengan status bebas transfer.

Namun, situasinya diperumit oleh dua klub yang dipasangkan bersama di babak 16 besar Liga Champions, pertandingan yang berlangsung pada 15 Februari dan 9 Maret.

Menurut Pochettino, pemenang Piala Dunia itu tidak akan mengomentari rencana masa depannya sampai pertandingan ganda itu dimainkan.

Berbicara kepada El Larguero, pelatih asal Argentina itu mengatakan tentang masa depan Kylian Mbappe.

"Mbappe akan membuat keputusan tentang masa depannya setelah pertandingan Liga Champions dengan Real Madrid," katanya dikutip Sabtu, (12/2/2022).

Pochettino menegaskan bahwa dia melihat Kylian fokus melakukan yang terbaik untuk PSG.

"Kami menghormati Kylian, terserah dia, untuk memutuskan masa depannya," lanjutnya.

Los Blancos dikabarkan memprioritaskan penandatanganan pemain berusia 23 tahun itu jelang musim depan.

Pochettino kemungkinan juga akan meninggalkan klub Ligue 1 Paris St Germain musim panas ini dan tidak merahasiakan keinginannya untuk kembali ke Liga Premier dengan pekerjaan United sebagai targetnya.

Meskipun bos Ajax Erik ten Hag juga masuk dalam daftar pendek manajerial Man United dan juga bisa tersedia secara gratis musim panas ini, Pochettino adalah pilihan favorit para pemain.

Dengan latar belakang itu, Pochettino tetap menjadi favorit untuk pekerjaan di United, seperti yang diungkapkan oleh Mirror Sport, dengan petinggi Old Trafford yakin mereka dapat mendaratkannya.

Pochettino memiliki keunggulan untuk pengalamannya di Liga Premier, kepatuhan pada gaya permainan menyerang dan kemampuan yang terbukti dalam mengembangkan pemain muda.

Kepala eksekutif United yang baru diangkat Richard Arnold, yang menggantikan Ed Woodward pada 1 Februari, tahu bahwa dia tidak boleh mengacaukan penunjukan manajerial permanen berikutnya.

Rangnick adalah manajer kelima United sejak Sir Alex Ferguson mengundurkan diri pada tahun 2013 dan ada penerimaan di tingkat dewan bahwa periode stabilitas sekarang diperlukan di Old Trafford.

Meski PSG unggul 13 poin di puncak klasemen Liga Prancis dan melaju ke gelar juara, Pochettino bisa dipecat jika timnya tidak bisa melewati Real Madrid di babak 16 besar Liga Champions.

Selanjutnya, Real juga tertarik pada Pochettino yang telah meningkatkan tekanan pada United dan Arnold untuk bergerak cepat mengamankan manajer permanen mereka berikutnya.

Ten Hag adalah nama lain dalam daftar pendek United, dengan Rangnick adalah penggemar yang dikonfirmasi dari pemain berusia 52 tahun itu.

Mereka sedang mempertimbangkan masa depannya di Ajax setelah kehilangan direktur sepak bola Marc Overmars.

Overmars, yang mengundurkan diri awal pekan ini setelah muncul bahwa dia mengirim pesan yang tidak pantas kepada rekan-rekan wanitanya, bekerja sama dengan ten Hag, yang terkejut dengan kepergiannya dan sedang mempertimbangkan masa depannya.

Ten Hag, yang membawa Ajax ke semifinal Liga Champions pada 2019, berada di jalur untuk mendapatkan gelar Belanda ketiga dalam empat tahun, dengan timnya unggul lima poin di puncak Eredivisie.

Rangnick diangkat sebagai bos sementara klub hingga akhir musim November lalu setelah Setan Merah memecat legenda klub Ole Gunnar Solskjaer.

Mantan bos RB Leipzig akan mengambil peran konsultasi dua tahun dengan United setelah mantra itu berakhir.

Rangnick menyerang para pemainnya karena tiki-taka football dan mencoba memasukkan bola ke belakang gawang saat bermain imbang 1-1 dengan Burnley sebelumnya minggu ini.

“Kami tahu mereka akan keluar di babak kedua dengan cara yang lebih agresif dan satu-satunya hal yang bisa saya keluhkan kepada tim adalah kami tidak cukup agresif di 20 menit pertama babak kedua," katanya.

Pihaknya memainkan sepak bola tiki-taka di setengah lapangan kami sendiri dan tidak cukup langsung.

"Kami melakukan serangan balik tetapi memberikan bola terlalu mudah di kotak mereka," tambahnya

(Banjarmasinpost/Rian)