Berapa Gaji Pratama Arhan di Tokyo Verdy? CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi Angkat Bicara - Tribunnnews
Berapa Gaji Pratama Arhan di Tokyo Verdy? CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi Angkat Bicara - Halaman all

SURYAMALANG.COM - Pratama Arhan resmi diperkenalkan sebagai pemain Tokyo Verdy di Liga Jepang kasta dua, Rabu (16/2/2022).
Pratama Arhan dilepas PSIS Semarang ke Tokyo Verdy secara gratis.
Lantas, berapa nominal gaji yang bakal diterima Pratama Arhan di Tokyo Verdy?
Pratama Arhan resmi menandatangani kontrak berdurasi selama dua tahun bersama Tokyo Verdy.
Klub J.League 2 itu juga mendatangkan Pratama Arhan tanpa biaya transfer dari PSIS Semarang.
PSIS Semarang sendiri memberi beberapa klausul atau kesepakatan antara mereka dan Pratama Arhan.
PSIS Semarang tetap menginginkan Arhan sebagai brand ambassador di luar negeri dan saat kembali ke Indonesia harus kembali bermain bersama Mahesa Jenar.
Tentu saja tak sedikit yang penasaran dengan berapa besaran gaji yang diterima oleh Pratama Arhan di Jepang.
Sebab Pratama Arhan menjadi salah satu pemain muda yang juga menerima gaji besar di Liga 1 2021.
Menurut laman Transfermarkt, Pratama Arhan memiliki nilai pasaran sebesar 325 ribu euro atau sekitar Rp 5,26 miliar.
Namun, dengan perkiraan nominal segitu, kemungkinan gaji Pratama Arhan di Tokyo Verdy mengalami penurunan.
Berbicara soal perkiraan gaji CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menegaskan Pratama Arhan bukan tipe permain yang mengkhawatirkan masalah nominal.
Menurutnya pemain berusia 20 tahun itu selama ini sudah banyak tawaran dari klub lokal juga dengan nominal lebih tinggi dari PSIS Semarang.
Akan tetapi, pemain Timnas Indonesia itu tak pernah bergeming sedikit pun untuk angkat kaki dari PSIS Semarang.
Dengan itu, bisa dipastikan persoalan gaji bukan menjadi masalah untuk Pratama Arhan.
"Tidak usah dibahas soal itu (gaji naik atau turun)," ujar Yoyok Sukawi dikutip SURYAMALANG.COM dari BolaSport.com, Kamis (17/2/2022).
"Faktanya saja selama Arhan di PSIS walaupun jadi andalan Timnas Indonesia dan banyak tawaran menggiurkan dari klub lain, Arhan tidak bergeming dan tetap menghormati kontrak dia di PSIS," katanya.
Menurutnya, saat ini yang terpenting bagi pemain asal Blora itu yakni bisa mendapat banyak pengalaman baru.
Apalagi bermain di kompetisi yang liganya memang berada di atas kompetisi Indonesia.
"Terpenting Arhan main di Jepang akan belajar sepak bola kelas atas di Asia, sepak bola modern," tuturnya.
Sementara Pratama Arhan sendiri belum berangkat ke Jepang lantaran aturan imigrasi akibat adanya Covid-19 varian baru di Negeri Sakura.

Status istimewa Pratama Arhan
Resmi menjadi pemain Tokyo Verdy, Pratama Arhan mendapatkan status istimewa dibandingkan lima pemain Asia Tenggara lainnya di Liga Jepang kasta kedua.
Tokyo Verdy resmi memperkenalkan Pratama Arhan sebagai pemain baru pada Rabu (16/2/2022) kemarin.
Pratama Arhan bukanlah satu-satunya pemain Asia Tenggara di Liga Jepang kasta kedua (J2 League) saat ini.
Total ada enam pemain dari Asia Tenggara yang bakal tampil di musim 2022.
Keenam pemain tersebut adalah Jefferson Tabinas dan Paul Tabinas (Filipina), Vu Hong Quan dan Pham van Luan (Vietnam), Sittichok Paso (Thailand), dan terakhir Pratama Arhan (Indonesia).
Nah, Jefferson dan Paul sejatinya lahir dan besar di Jepang, sehingga mendapatkan paspor Jepang dan memilih kewarganegaraan Filipina setelah menamatkan level Sekolah Menengah Atas (SMA).
Karena Filipina masih memperbolehkan status dwi-kewarganegaraan, maka keduanya masih berhak atas paspor Jepang.
Sementara itu, Sittichok Paso datang ke FC Ryukyu pada 19 Januari 2021 sebagai pemain pinjaman dari Chonburi FC.
Sittichok sudah pernah tampil di Jepang sebelumnya bersama klub Kagoshima United pada musim 2017.
Sementara itu, dua pemain Vietnam, Vu Hong Quan dan Pham van Luan juga berstatus sebagai pemain pinjaman dari klub Saigon FC pada 8 Februari 2022 sebagai bagian dari dari pertukaran pemain.
Sebagai informasi, dua pemain itu datang melalui program kemitraan J-League (Operator Kompetisi Liga Jepang divisi 1-3) dengan delapan negara, yaitu Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Malaysia, Singapura, Indonesia, dan Qatar.
Melalui mekanisme tersebut, dua pemain Vietnam itu datang ke Jepang.
Nah, dalam regulasi J-League dari divisi 1-3, sebenarnya tidak ada pembatasan perekrutan pemain asing untuk semua klub.
Namun, ada ketentuan yang harus dipenuhi, setiap tim hanya diperbolehkan mendaftarkan lima pemain asing dalam satu pertandingan.
Kasus ini berbeda dengan para pemain dari delapan negara mitra J-League, status mereka disetarakan dengan para pemain berpaspor Jepang.
Keuntungannya adalah, para pemain tersebut, termasuk Pratama Arhan tidak dikenai regulasi pembatasan pemain asing di Jepang.
Sebagai catatan lagi, Pratama Arhan punya status istimewa lain dibandingkan lima pemain Asia Tenggara lainnya.
Dia jadi satu-satunya pemain Asia Tenggara yang ditransfer permanen ke klub Liga Jepang dari klub di luar liga Jepang.