Setelah Piala Dunia, Kini Muncul Wacana Euro 2 Tahun Sekali Halaman all - Kompas.com
Setelah Piala Dunia, Kini Muncul Wacana Euro 2 Tahun Sekali
Editor: Eris Eka Jaya
KOMPAS.com - Presiden FIFA, Gianni Infantino, membicarakan soal potensi Euro atau Piala Eropa untuk digelar setiap dua tahun sekali.
Euro yang merupakan turnamen antarnegara Eropa ini sejatinya digelar setiap empat tahun.
Namun, Gianni Infantino tak memungkiri bahwa Euro bisa digelar lebih cepat dalam edisi dua tahunan.
4+
Gianni Infantino mengatakan, perhelatan Euro yang lebih cepat bisa terjadi jika wacana Piala Dunia dua tahunan terwujud.
"Piala Dunia dua tahunan berarti Euro juga akan berlangsung setiap dua tahun," kata Infantino dalam wawancara dengan media Italia Radio Anch'io dilansir dari ESPN, Selasa (4/1/2022).
Namun, wacana Piala Dunia dua tahun sekali ini juga belum bisa dipastikan karena banyak yang menentang.
Wajar apabila oposisi terhadap wacana ini mencuat. Pasalnya, rencana tersebut dapat memengaruhi liga-liga di dunia.
Turnamen-turnamen internasional juga bisa terdampak. Tak hanya Euro, Copa America, dan turnamen lainnya pun dapat terkena imbasnya.
"Di Eropa, ada pertentangan soal Piala Dunia (dua tahun sekali) setiap pekan dari liga dan pemain terbaik di dunia," ujar Infantino.
"Akan tetapi, pertentangan tidak terjadi di seluruh dunia. Piala Dunia berlangsung dalam sebulan dan kami perlu menemukan cara untuk benar-benar memasukkan seluruh dunia dalam sepak bola," ucapnya.
Wacana Piala Dunia dua tahun sekali sendiri bukan rencana dari FIFA, melainkan SAFF (Federasi Sepak Bola Arab Saudi).
SAFF mengajukan wacana tersebut pada kongres tahunan FIFA pada 21 Mei 2021.
SAFF menyebut penyelenggaraan Piala Dunia yang lebih sering akan semakin bernilai dan meningkatkan kesejahteraan pemain.
Wacana Piala Dunia digelar dua tahun sekali ini didukung 166 federasi lain, sedangkan 22 suara menantang.
Dalam prosesnya, FIFA melakukan peninjauan menyeluruh demi melihat kelayakan Piala Dunia dihelat lebih sering.
Setelah beberapa waktu terlewati, FIFA memandang bahwa Piala Dunia dua tahun sekali bisa berhasil.
Adapun eks pelatih Arsenal, Arsene Wenger, yang kini menjabat Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA turut melakukan studi kelayakan soal wacana ini.
"Situasinya jelas, 88 persen negara, termasuk mayoritas di Eropa, telah meminta studi kelayakan (Piala Dunia dua tahun sekali)," tutur Infantino.
"Penelitian memberi tahu kami bahwa dari sudut pandang olahraga, Piala Dunia setiap dua tahun akan berhasil," ucapnya.
"Akan ada lebih sedikit pertandingan internasional, tetapi memiliki dampak yang lebih besar," katanya.
Gianni Infantino mengatakan, pada pertemuan dengan para pemimpin federasi awal Januari ini, dia yakin akan banyak suara yang sepakat soal perhelatan Piala Dunia dua tahun sekali.
Di sisi lain, masih banyak oposisi yang menentang Piala Dunia dua tahun sekali ini, salah satunya adalah Presiden UEFA, Aleksander Ceferin.
Aleksander Ceferin bahkan tak ragu memperingatkan FIFA bahwa negara-negara Eropa bisa memboikot Piala Dunia dengan tak ikut berpartisipasi dalam turnamen.
Dengan Gianni Infantino yang menambahkan bahwa Euro juga berpotensi digelar dua tahun sekali, hal ini pun bisa semakin memantik perselisihan antara FIFA dan UEFA.
Komentar