Serang Asnawi Mangkualam, Safuwan Baharudin Disindir Media Malaysia
MEDIA Malaysia, Semuanyabola, menyindir bek Timnas Singapura, Safuwan Baharudin, yang menyerang fullback kanan Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam. Ia menyebut ada baiknya Safuwan Baharudin melupakan masalah di atas dan memaafkan semuanya.
Sebelumnya di akun Instagram-nya, @asnawi_bhr, Asnawi Mangkualam meminta maaf atas perlakuan tidak mengenakkan yang dilakukan kepada winger Singapura, Faris Ramli, di leg II semifinal Piala AFF 2020.
Setelah Faris Ramli gagal mengeksekusi penalti, Asnawi Mangkualam saat itu langsung menghampiri sang lawan dan mengucapkan “thank you”. Tahu membuat kesalahan, Asnawi Mangkualam pun meminta maaf secara resmi di akun Instagram-nya.
“Ada yang ingat momen ini? Maaf, kejadian ini tidak baik untuk ditiru. Ini hanya spontanitas dan saya hanya mengucapkan terima kasih kepada Faris,” kata Asnawi Mangkualam di akun Instagram-nya, @asnawi_bhr.
Akan tetapi, beberapa menit berselang dari posting-an Asnawi Mangkualam, Safuwan Baharudin mengunggah salah satu momennya di laga Timnas Indonesia vs Singapura. Ia membagikan foto ketika menerima kartu kuning kedua karena kedapatan menyikut bek Timnas Indonesia, Rizky Ridho.
Namun, caption unggahan Safuwan sama persis seperti yang ditulis Asnawi Mangkualam. Praktis, Safuwan meledek Asnawi Mangkualam. “Ada yang ingat momen ini? Maaf, kejadian ini tidak baik untuk ditiru. Ini hanya spontanitas dan saya hanya mengucapkan terima kasih kepada wasit,” kata Safuwan di akun Instagram-nya, @safuwanbaharudin.
Selain itu di stories Instagram-nya, Safuwan Baharudin juga menyerang Asnawi Mangkualam. “Mengucapkan terima kasih ke Faris, sebuah lawakan brother!,” tulis Safuwan.
Karena itu, media Malaysia, Semuanyabola, menyindir Safuwan. Ia menilai Safuwan Baharudin masih menyimpan dendam dan perasaan itu sebaiknya dihapus.
“Walaupun Piala AFF berlangsung hampir sebulan lalu, luka yang ditinggalkan Timnas Indonesia masih tertanam di dalam diri Safuwan,” tulis Semuanyabla.
“Kekalahan memang sulit diterima. Namun, di sebuah kompetisi ada kalah dan menang. Jika pemain saja tidak cukup tenang dalam menghadapi situasi seperti ini, bagaimana bisa fans melakukan hal yang sama? Semua pihak harus saling memaafkan dan melangkah ke arah yang lebih baik,” tutup tulisan tersebut.
(Ram)
Komentar