Sang Kiper Jadi Korban, Pelatih Persik Kediri: Tidak Ada Poin yang Pantas Diberikan saat Nyawa Dipertaruhkan By Bolasport
Sang Kiper Jadi Korban, Pelatih Persik Kediri: Tidak Ada Poin yang Pantas Diberikan saat Nyawa Dipertaruhkan
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fasset-a.grid.id%2Fcrop%2F0x0%3A0x0%2F750x500%2Fphoto%2F2021%2F10%2F08%2F20211008_004410jpg-20211008125458.jpg)
BOLASPORT.COM - Pertandingan menengangkan antara Persik Kediri melawan Borneo FC berakhir dengan skor imbang 1-1.
Laga antara Persik Kediri vs Borneo FC pada laga pekan ke-18 2021/2022, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali Sabtu (8/1/2022) itu berakhir dengan drama menegangkan.
Bagaimana tidak?
Ketegangan terjadi dalam laga Persik Kediri melawan Borneo FC itu berlangsung saat jelang lima menit waktu normal laga berakhir.
Tepat pada mnit ke-85 ketegangan memuncak saat kiper Persik, Adi Satryo harus dilarikan ke rumah sakit dengan ambulan.
Penyebab Adi Satryo dilarikan dengan ambulan akibat tendangan kaki pemain Borneo FC, Kei Hirose mengenai wajahnya.
Bahkan Adi sempat tak sadarkan diri akibat insiden tersebut dan tergeletak di tengah lapangan.
Akibat insiden ini Kei Hirose pun diganjar kartu merah.
Namun, kartu merah ini diberikan tak hanya pada Kei saja, tapi juru taktik Persik, Javier Roca pun menerima kartu merah.
Hal ini karena pelatih asal Cile itu sempat berlari ke tengah lapangan karena khawatir dengan kondisi Adi Satryo.
Meski menerima kartu merah dan harus angkat kaki dari pinggir lapangan, Javier Roca tak ambil pusing soal itu.
Ia menerima dengan harus menerima kartu merah dan angkat kaki dari pinggir lapangan.
Javier mengaku tak tahu harus berkomentar apa soal pertandingan yang berlangsung tadi.
Menurutnya tak ada yang bisa dikomentari karena nyawa kipernya dipertaruhkan.
“Susah berbicara soal hasil pertandingan kalau satu nyawa dipertaruhkan,” ujar Javier Roca kepada awak media termasuk BolaSport.com seusai pertandingan.
“Kami bersyukur teman kami masih sadar di bawa ke rumah sakit,” ucapnya.
Javier Roca mengatakan bahwa dalam sebuah pertandingan dan permainan tak akan ada poin berapapun yang pantas diberikan.
Menurutnya tiga poin sekalipun tidak pantas didapatkan Persik apabila nyawa menjadi taruhannya.
“Tiga ataupun satu poin tidak pantas untuk semua pertandingan apapun di dunia, karena itu tidak pantas untuk dibandingkan dengan satu nyawa,” katanya.
Lebih lanjut, Javier Roca mengakui bahwa soal teknis tadinya Persik Kediri sempat unggul di awal.
Namun, pada babak kedua sempat menurun dan ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh para pemainnya.
Untuk itu pastinya nanti akan ada evaluasi dan beberapa hal yang perlu diperbaiki.
Apalagi dalam laga putaran kedua ini sepertinya kompetisi bakal berlangsung keras karena semua tim ingin bisa tetap berada di zona aman.
Maka dari itu, setelah memastikan kondisi Adi Satrio nantinya baik-baik saja maka Persik akan mempersiapkan tim lebih baik lagi ke depannya.
“Kalau satu tim lagi menang ya jelas tim lawan mencoba untuk membalas golnya. Dan itu sebenarnya bisa dan tadi juga banyak kesalahan yang kami lakukan,” ucap Roca.
“Jadi kita harus tetap berani dan harus diperbaiki, teta kita harus kerja extra keras, karena di putaran kedua ini akan kejam, jadi harus siap.”
Sementara itu, tak berbeda dengan sang pelatih pemain Arthur Irawan pun mengatakan bahwa tak ada poin berapapun yang layak didapatkan tim.
Sebab nyawa tak bisa dijadikan taruhan dalam pertandingan.
“Pasti saat ini kami juga memikirkan teman kita Adi Satrio, semoga dia baik-baik saja. Seperti yang coach bilang disepak bola maupun tiga ataupun satu poin, nyawa itu lebih penting dari sepak bola,” tutur Arthur Irawan.
“Jadi kami minta doanya agar teman kita Adi Satrio bisa cepat sembuh dan bisa segera bergabung dengan kita lagi. Sekarang doa kita untuk dia.”