PSSI: Naturalisasi Sekarang Beda dengan Zaman Cristian Gonzales
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fakcdn.detik.net.id%2Fvisual%2F2017%2F09%2F29%2F6c1db678-ea90-41f1-952f-55c6da736f3b_169.jpg%3Fw%3D360%26q%3D90)
PSSI memandang program naturalisasi yang dilakukan saat ini berbeda dengan belasan tahun lalu ketika mendatangkan Cristian Gonzales dan beberapa pemain lain sebagai penggawa Timnas Indonesia.
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, menilai alih kewarganegaraan pemain saat ini memiliki dua perbedaan dibanding tahun-tahun yang lalu.
Proses naturalisasi saat ini dianggap lebih terarah karena sesuai dengan kebutuhan Shin Tae Yong selaku pelatih Timnas Indonesia. Selain itu hanya pemain-pemain dengan syarat tertentu yang diproses.
"Program naturalisasi ini berbeda dengan di zaman Christian Gonzales, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Beto Goncalves dan lain-lain. Sekarang adalah murni yang memiliki darah Indonesia. Program naturalisasi juga keinginan dari STY [Shin Tae Yong]," ucap Yunus dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com.
PSSImengeluarkan pernyataan ini menyusul sikap Anggota Exco HarunaSoemitroyang menolak program naturalisasi.
PSSI saat ini sedang melakukan proses naturalisasi empat pemain yang berlaga di Eropa yakni Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers, dan Ragnar Oratmangoen.
Menurut anggota Komite Eksekutif PSSI, Hasani Abdulgani, dokumen dari Walsh dan Amat untuk pengurusan proses naturalisasi sudah dikirim dan sedang diproses tim legal. Sementara agen Hilgers dan Oratmangoen disebut berjanji akan mengirim dokumen pada Februari.
PSSI juga menargetkan keempat pemain tersebut bisa berkostum tim Merah Putih dalam ajang Kualifikasi Piala Asia 2023 yang berlangsung tengah tahun ini.
Yunus juga sudah menyebutkan keempat pemain tersebut bersedia membela Timnas Indonesia.
Sebelum era kepelatihan Shin Tae Yong terdapat banyak pemain asing yang dinaturalisasi. Dari sekitar lebih dari 30 orang, terdapat beberapa nama yang tak memiliki kontribusi di Timnas Indonesia.
Komentar