Pelatih Malaysia U-23 Tak Berani Ikuti Jejak Shin Tae Yong By CNN Indonesia

 

Pelatih Malaysia U-23 Tak Berani Ikuti Jejak Shin Tae Yong

By

CNN Indonesia

cnnindonesia.com

2 min

Brad Maloney tidak berani mengikuti jejak Shin Tae Yong. (Arsip PSSI)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pelatih timnas Malaysia U-23 Brad Maloney tidak berani mengikuti jejak Shin Tae Yong setelah disebut menjadi kandidat pelatih Malaysia senior menggantikan Tan Cheng Hoe.

Maloney, bersama Bojan Hodak, menjadi dua kandidat kuat pengganti Cheng Hoe yang mengundurkan diri sebagai pelatih timnas Malaysia setelah kegagalan di Piala AFF 2020.

Maloney saat ini menjabat sebagai pelatih timnas Malaysia U-23. Sementara Hodak merupakan mantan pelatih PSM Makassar yang punya banyak pengalaman melatih di Liga Malaysia.

Dalam wawancara dengan Astro Arena, Maloney mengaku hingga kini pihak Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) tidak pernah menghubunginya mengenai pengganti Tan Cheng Hoe.

"Hal itu [rumor melatih timnas Malaysia senior] sama sekali tak pernah dibicarakan kepada saya. Saya sama sekali tak pernah memikirkan kemungkinan tersebut. Saya hanya fokus pada tugas-tugas bersama timnas U-23. Saya bahkan sama sekali tak pernah berpikir soal menangani tim senior," ucap Maloney.

"Saya sedih Cheng Hoe mundur. Saya pikir dia sudah menjalankan tugas dengan sangat baik sejak menangani tim senior, di antaranya dalam masa sulit. Tim Malaysia telah menampilkan permainan bagus dan meraih hal-hal positif. Jadi saya sangat sedih mendengar berita ini," ujar pelatih asal Australia itu.

Maloney kemudian ditanya mengenai tren di sepak bola Asia Tenggara, di mana sejumlah pelatih menangani lebih dari satu tim nasional, seperti Park Hang Seo di Vietnam dan Shin Tae Yong di Indonesia.

Shin Tae Yong tidak hanya melatih Timnas Indoensia senior. Pelatih asal Korea Selatan itu juga menangani Timnas U-23 dan Timnas U-19. Namun, Maloney tidak berani mengikuti jejak Shin Tae Yong.

"Seperti yang saya sampaikan, saya belum mendapat kabar dari FAM untuk melatih timnas senior. Saya juga tidak pernah berpikir melatih timnas senior," ucap Maloney.

"Timnas U-23 tahun ini memiliki jadwal padat, sangat berat, dengan empat hingga lima turnamen. Timnas senior juga ada beberapa turnamen. Jadi secara realistis, saya tak melihat kemungkinan itu," ucap Maloney.