Krisis Anggaran, BAM Coret Banyak Pebulutangkis! Legenda Bulutangkis Malaysia Ini Beri Tamparan Keras - Haloyouth
Krisis Anggaran, BAM Coret Banyak Pebulutangkis! Legenda Bulutangkis Malaysia Ini Beri Tamparan Keras - Haloyouth
HALOYOUTH- Kekhawatiran legenda bulutangkis Malaysia, Ong Ewe Hock akan perbulutangkisan negaranya yang kian hari makin kacau membuatnya bersuara lantang.
Ong Ewe Hock adalah salah satu legenda bulutangkis yang kerap kali memberikan prestasi untuk Malaysia, Medali Emas SEA games 2001 menjadi salah satu capaian mentereng miliknya.
Pria kelahiran Penang Malaysia ini dikenal dengan mantan pebulutangkis yang sangat memperhatikan dunia bulutangkis negaranya.
Ong Ewe Hock bahkan sering kali melontarkan kritik pedas kepada BAM atas keputusannya yang menurut Ewe Hock kurang tepat.
Seperti yang dilakukannya pada 2021 silam, kala itu BAM selaku Asosiasi Badminton tertinggi di Malaysia merekrut banyak pelatih asal Indonesia.
Tak tanggung-tanggung empat pelatih bulutangkis anyar diboyong dari Indonesia untuk menjadi arsitek Malaysia di berbagai nomor atau sektor. Yakni Hendrawan (tunggal putra), Flandy Limpele (ganda putra), Indra Wijaya (tunggal putri), dan Paulus Firman (ganda campuran).
Ong Ewe Hock menganggap kalau keputusan BAM tersebut telah mencederai Malaysia. Karena semestinya pelatih lokal harus diberi kesempatan lebih untuk Negeri Jiran.
Dan akhir-akhir ini Ong Ewe Hock mengamati fenomena banyak pebulutangkis Malaysia yang memutuskan untuk berkarir secara individu.
Ewe Hock yang merupakan wakil presiden Asosiasi Olimpiade Malaysia (MOA), sangat khawatir dengan jumlah atlet papan atas yang terus menurun.
Hal tersebut terjadi lantaran dikeluarkan dari program baru Pelatnas hal ini berimbas dari pemotongan anggaran besar-besaran untuk kementerian olahraga Malaysia, terutama untuk program elit.
Menurutnya Kementerian olahraga harus beejuang lebih keras guna mengumpulkan pendanaan untuk membuka lebih banyak peluang bagi atlet.
"Dengan kementerian olahraga berjuang dengan pendanaan, Ewe Hock berharap lebih banyak keunggulan dan kekuatan akan diberikan kepada klub profesional dan atlet independen untuk berkembang." Tulis The Star Malaysia pada Jumat, 7 Januari 2022.
Bahkan Ewe Hock merasa keputusan BAM yang menjatuhkan atlet top setelah menginvestasikan waktu dan uang untuk mereka selama bertahun-tahun adalah keputusan yang sia-sia
“Kita tidak bisa menyalahkan pemerintah atas pemotongan anggaran ini karena banyak yang terdampak pandemi Covid-19, tapi saya lebih fokus mencari solusi untuk ini,” kata Ewe Hock dikutip Haloyouth dari The Star Malaysia.
Dan hal yang akan terjadi jika ini terus berlanjut, Ong Ewe Hock mengatakan bahwa akan mengubur banyak bakat lantaran orang tua yang setuju anaknya menjadi atlet.
“Kami cenderung fokus pada perkembangan mereka dan ketika mereka baru saja masuk ke tim senior, kami menjatuhkan mereka. Di masa depan, orang tua mungkin tidak ingin anaknya memilih olahraga sebagai karier." Tutur Ewe Hock
Menurut Ong Ewe Hock salah satu masalahnya adalah sulitnya seorang pebulutangkis selain atlet nasional guna membela negaranya, dimana Hal ini terjadi dengan Loh Kean Yew sehingga dirinya memutuskan untuk mewakili negara lain.
“Sekarang, masalahnya, ketika para atlet ini keluar dari program nasional, mereka sulit untuk mewakili negara,” ungkap Ewe Hock.***