Bikin Riyad Mahrez dkk Frustrasi, Kiper Sierra Leone Nangis Diganjar Pemain Terbaik
JAPOMA, iNews.id - Kiper Sierra Leone, Mohamed Nbalie Kamara tak kuasa menahan tangis seusai timnya menahan Aljazair pada matchday pertama Grup E Piala Afrika 2021. Dia sukses membendung serangan-serangan Aljazair yang dimotori bintang Manchester City, Riyad Mahrez.
Pada laga perdana Grup E Piala Afrika 2021, Sierra Leone berhasil menahan imbang Aljazair dengan skor 0-0 di Stadion Japoma, Selasa (12/1/2022) malam WIB. Ini merupakan sebuah kejutan mengingat Aljazair berstatus juara bertahan dan Sierra Leone baru tampil di Piala Afrika sejak 1996.
Selepas laga, Kamara pun diganjar pemain terbaik pertandingan. Menurut data Opta, Kamara sukses melakukan delapan kali penyelamatan. Bahkan dia berhasil menghentikan Aljazair mencetak gol untuk pertama kalinya dalam 36 pertandingan terakhir.
Meski timnya tidak menang, Kamara sudah membuat sejarah. Saat diberikan trofi pemain terbaik pertandingan dia pun langsung menangis karena tidak percaya dengan performa yang ditunjukkannya. Kiper berusia 22 tahun itu merasa sangat tersanjung karena sukses menjadi pahlawan Sierra Leone dalam meraih satu poin.
Atas tindakan penyelamatan yang dilakukannya, banyak orang yang memberinya apresiasi. Salah satunya datang dari Presiden Sierra Leone, Julius Maada Bio yang memberikan ucapan langsung kepada Kamara melalui media sosialnya.
"Kami sangat bangga dengan Anda, Leone Stars kami. Man of the Match, Mohamed Kamara, Anda dan tim memberikan juara bertahan lari yang bagus," tulis Bio dalam unggahan Twitter-nya, Rabu (12/1/2022).
Tak sampai di situ, Bio juga ingin membuktikan bahwa sepak bola Sierra Leone tidak bisa dipandang remeh. Dia berharap lewat hasil imbang melawan Aljazair, Sierra Leone menjadi tim yang lebih disegani.
"Bersama-sama, kami akan membuat gemuruh kami terdengar di seluruh Afrika dan membawa pulang piala," tutupnya.
Langkah Sierra Leone jelas tak mudah. Pada laga berikutnya mereka akan berhadapan Pantai Gading yang diperkuat bintang Liga Inggris, Wilfred Zaha dan Nicolas Pepe.
Editor : Dimas Wahyu Indrajaya
Komentar