Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home AFF 2020 AFF Cup AFF Cup 2020 Featured Sepak Bola Sepak Bola Indonesia Sepak Bola Internasional Timnas Singapura Timnas Thailand

    Piala AFF 2020: Timnas Vietnam Digembosi Wasit, Keputusan Saoud Ali Al-Adba Dipertanyakan - TRIBUNNEWS

    5 min read

     

    Piala AFF 2020: Timnas Vietnam Digembosi Wasit, Keputusan Saoud Ali Al-Adba Dipertanyakan

    By
    Drajat Sugiri
    google.com
    4 min

    TRIBUNNEWS.COM - Timnas Vietnam dipaksa mengakui keunggulan Thailand pada leg pertama babak semifinal Piala AFF 2020, Kamis (23/12/2021) tadi malam.

    Berlangsung di National Stadium, Vietnam harus menelan kekalahan dengan skor dua gol tanpa balas melawan Thailand.

    Brace gol yang dicetak Chanathip Songkrasin menjatuhkan harapan Vietnam untuk bisa lolos ke partai final Piala AFF 2020.

    Vietnam setidaknya harus menang dengan margin tiga gol pada leg kedua untuk bisa mengamankan tiket lolos ke partai puncak.

    DERBI SUNGAI MEKONG - Pemain Timnas Thailand Theerathon Bunmathan
    DERBI SUNGAI MEKONG - Pemain Timnas Thailand Theerathon Bunmathan

    Terlepas dari kekalahan tersebut, keputusan kurang tepat dari wasit dalam laga kedua tim menjadi sorotan banyak orang.

    Saoud Ali Al-Adba yang menjadi pengadil lapangan seakan-akan telah merugikan salah satu tim akibat pengambilan keputusan yang kurang tepat.

    Apesnya, Vietnam seakan menjadi tim yang dirugikan akibat ketidaktepatan keputusan yang diambil oleh sang pengadil lapangan.

    Hal itupun mendapatkan sorotan dari salah seorang jurnalis Australia bernama Josua Tomas.

    Chanathip Songkrasin
    Chanathip Songkrasin

    Josua Tomas mempertanyakan keputusan wasit Saoud Ali Al-Adba yang dianggapnya kurang memberikan keadilan bagi kedua tim yang bertanding.

    "Ketika menonton video lagi untuk merangkum situasi yang sensitif dalam pertandingan, saya menilai jelas bahwa wasit benar-benar bermasalah," ungkap Josua Tomas dilansir Sporting News AU.

    "Saya tidak berpikir bahwa situasi hitam dan putih seperti itu berasal dari wasit yang melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan,".

    "Ini pasti masalah pandangan, karena jika itu kesalahan penilaian yang dilakukan profesional,".

    "Keputusan yang salah harus dirasakan kedua tim, namun ini hanya ditunjukkan untuk Vietnam saja," tambahnya.

    Lebih lanjut, Josua Tomas menilai pola pikir yang dimiliki wasit menjadi noda yang memengaruhi jalannya laga antara Vietnam kontra Thailand di leg pertama.

    "Saya masih mempertahankan pendapat bahwa laga kedua tim benar-benar bermasalah akibat pola pikir wasit," sindir Josua Tomas.

    "Saya tidak tahu apakah ada pengaruh tertentu disini,".

    "Jika ada tentu itu akan menodai seluruh turnamen," tukasnya.

    Pernyataan yang disampaikan Josua Tomas seakan menjadi kritikan pedas bagi wasit dan para pembantunya dalam laga antara Vietnam kontra Thailand.

    Adapun beberapa keputusan kontroversial wasit dimulai dari keputusannya tidak memberikan hadiah penalti kepada Vietnam.

    Josua Tomas menyoroti momen ketika pemain Vietnam, Nguyen Van Toan dijatuhkan oleh kiper Thailand, Budprom.

    Tempat pelanggarannya memang cukup jauh dari kotak 16 besar.

    Namun, situasi yang ada saat itu bisa dibilang cukup menguntungkan Vietnam.

    Pelatih kepala Timnas Thailand Alexandre Polking
    Pelatih kepala Timnas Thailand Alexandre Polking

    Nguyen Van Toan berpeluang mencetak gol jika berhasil melewati Budprom yang maju meninggalkan sarangnya.

    Budprom yang kalah duel lantas melakukan pelanggaran kepada Nguyen.

    Tak sedikit pihak yang mengira wasit Saoud Al-Abda akan mengeluarkan kartu merah untuk Budprom.

    Namun, pria asal Qatar tersebut hanya mencabut kartu kuning untuk diberikan kepada kiper Thailand.

    Adapula momen dimana wasit tidak mengeluarkan keputusan apapun ketika terjadi situasi hand-to-hand pemain Thailand di menit-menit terakhir pertandingan.

    Tentu menarik untuk melihat bagaimana sikap pihak penyelenggara AFF di tengah kritikan pedas yang mengarah ke sang pengadil lapangan yang dianggap tidak becus kinerjanya.

    (Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

    Komentar
    Additional JS