Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Sepak Bola Sepak Bola Indonesia Sepak Bola Internasional Shin Tae-yong Timnas Indonesia

    Keluh Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia Dihancurkan Thailand - Viva

    3 min read

     

    Keluh Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia Dihancurkan Thailand

    © VIVA
 Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong
    © VIVA Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong

    VIVA – Timnas Indonesia tak berdaya menghadapi Thailand di final Piala AFF 2020. Tampil di Stadion Nationa, Kallang, Singapura, Rabu 29 Desember 2021, skaud Garuda dihabisi Thailand empat gol tanpa balas.

    Ketika laga baru berjalan dua menit, Timnas Indonesia sudah tertinggal oleh gol Chanatip Songkrasin, Tendangan keras Messi Thailand tak mampu dihalau oleh kiper Indonesia, Nadeo Argawinata.

    Thailand kembali membobol gawang Indonesia di menit 52. Kali ini gol lewat skema serangan balik. Lagi-lagi, Chanatip yang membobol gawang Indonesia. Dia lepas dari kawalan setelah menerima umpan dari Supachok Sarachat.

    Alih-alih memperkecil kedudukan, gawang Indonesia kembali bobol di menit 67. Kali ini, Supachok Sarachat melepaskan tendangan dari luar kotak penalti. 

    Rapuhnya pertahanan Indonesia dimanfaatkan Thailand di menit 83. Bordin Phala mencatatkan namanya di papan skor. Skor 4-0 untuk kemenangan Thailand bertahan hingga laga usai. Hasil ini membuat misi Indonesia memupus kutukan runner up semakin sulit.

    Usai pertandingan, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengungkap penyebab timnya hancur lebur dihantam Thailand.

    Shin Tae Yong menyebut gol cepat Songkrasin memengaruhi penampilan pemainnya, sehingga kalah dengan skor telak.

    "Sampai final para pemain memang mempersiapkan diri dengan bekerja keras tapi banyak pemain yang baru pertama kali main di final, dan juga kemasukan gol yang sangat cepat itu memengaruhi pertandingan ini," ujar Shin Tae Yong.

    "Begitu babak pertama dimulai, kami kebobolan sehingga mempersulit kami sendiri," sambungnya.

    Juru taktik asal Korea Selatan itu juga menyoroti kegagalan Indonesia memaksimalkan sejumlah peluang yang tercipta. Salah satunya adalah kegagalan Alfeandra Dewangga memanfaatkan peluang emas Indonesia pada menit ke-41.

    "Kami juga ada peluang terbaik dari Dewangga yang bisa cetak gol, seharusnya bisa mengubah hasil jadi lebih baik," ucapnya.

    Leg kedua kembali berlangsung di National Stadium pada 1 Januari 2022. Indonesia butuh kemenangan dengan selisih lima gol untuk jadi juara.

    Komentar
    Additional JS