Dokter Tim Arema FC soal Dokter Gadungan PSS: Si Amin Ini Bikin Ijazah Palsu... - Kompas - Arenanews
powered by Surfing Waves

Post Top Ad

demo-image

Dokter Tim Arema FC soal Dokter Gadungan PSS: Si Amin Ini Bikin Ijazah Palsu... - Kompas

Share This
Responsive Ads Here

 

Dokter Tim Arema FC soal Dokter Gadungan PSS: Si Amin Ini Bikin Ijazah Palsu...

Jumat, 3 Desember 2021 | 04:02 WIB
619dc1fe8cfb8
banner-NPS

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dokter tim Arema FC, dr. Nanang Tri Wahyudi SpKO membeberkan fakta baru mengenai kegaduhan yang terjadi karena terbongkarnya kedok Elwizan Aminuddin sebagai dokter gadungan.

Dunia sepak bola Indonesia tengah ramai diguncang kabar mengenai terbongkarnya kedok dokter gadungan PSS Sleman, Elwizan Aminuddin.

4+

KOMPAS.com: Berita Terpercaya
Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan
Dapatkan Aplikasi

Setelah dilakukan penelusuran oleh PT LIB, didapati bahwa Elwizan Aminuddin memang tidak memiliki ijazah kedokteran yang terdaftar. Dengan kata lain, ia adalah dokter gadungan.

Selama ini, memang banyak klub yang tidak tahu standar perekrutan dokter tim. Alhasil, dr. Nanang Tri Wahyudi SpKO tidak begitu kaget dengan temuan tentang dokter tim gadungan ini.

Nanang Tri Wahyudi mengatakan, berdasarkan sepengetahuannya, proses perekrutan dokter tim tidak ubahnya seperti karyawan biasa.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Baca juga: Kedok Dokter Gadungan PSS Sleman Terbongkar, Pernah Tugas di Timnas!

Dimulai dari proses pengajuan lamaran dilanjutkan dengan seleksi wawancara, tidak ada proses lainnya yang berhubungan dengan kompetensi dokter.

“Prosedur administrasinya mengumpulkan Ijazah dokter, kebetulan si Amin (Elwizan Aminuddin) ini bikin ijazah palsu,” tutur dr. Nanang Tri Wahyudi SpKO kepada Kompas.com.

“Untuk tesnya, wawancara saja dan (melengkapi) berkas administrasi.”

“Kalau manajemen yakin, ya tinggal direkrut. Kadang ada juga yang harus presentasi program, tergantung manajemen tim masing-masing,” katanya menambahkan.

Dengan adanya kasus ini, dr. Nanang berharap semua tim bisa mengambil pelajaran.

Nanang Tri Wahyudi menyarankan agar klub-klub Liga 1 lebih hati-hati dalam hal perekrutan dokter tim.

Baca juga: Hasil Liga 1 Persela Vs PSM 1-1, Gol Penalti Selamatkan Juku Eja

Mengingat peran dokter tim sangat krusial lantaran menyangkut kesehatan dan keselamatan pemain.

Nanang Tri Wahyudi juga berharap setelah kasus ini, klub-klub maupun timnas harus punya sebuah sistem yang jelas untuk mengukur kompetensi anggotanya.

Sebab, menurutnya fenomena dokter gadungan ini bisa muncul dikarenakan lemahnya sistem.

“Kompetensi dokter tim harus jelas, semua level mulai dari klub hingga timnas. Tidak bisa menunjuk dokter tim hanya berdasarkan kenal atau kekerabatan saja.”

“Dokter palsu ini bisa pindah-pindah klub karena pendekatan ke manajemen atau pelatih, bukan karena skill dan kompetensinya,” ujarnya mengakhiri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Post Bottom Ad

Pages