China Senang AS Boikot Olimpiade: Makin Sedikit Virus Masuk! - CNBC Indonesia

 

China Senang AS Boikot Olimpiade: Makin Sedikit Virus Masuk!

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
News
Rabu, 08/12/2021 10:30 WIB
Foto: China (REUTERS / David Gray / Pool)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk memboikot Olimpiade Musim Dingin di Beijing, China, dalam waktu dekat ini. Negeri Paman Sam tidak akan mengirimkan pejabat dan diplomatnya lantaran menganggap masih banyak masalah Hak Asasi Manusia (HAM) yang dihadapi Negeri Tirai Bambu itu.

Tak hanya AS, langkah serupa juga diikuti oleh Australia. Terbaru Selandia Baru juga mengumumkan niatnya untuk mendelegasikan pejabat dan diplomatnya untuk hadir dalam gelaran olahraga akbar itu.

Hal ini mengundang reaksi keras dari media-media Pemerintah China. Global Times menuliskan bahwa keputusan AS untuk memboikot Olimpiade Beijing sebenarnya merupakan langkah yang 'melegakan'.

Ini dianggap sebagai salah satu cara mereka untuk terhindar dari virus Covid-19. "Semakin sedikit pejabat AS yang datang, semakin sedikit virus yang akan dibawa masuk," tulis media milik Partai Komunis itu dalam akun Twitternya dikutip Rabu, (8/12/2021).

Pemimpin Redaksi Hu Xijin juga ikut mengomentari sikap Washington ini secara pribadi. Dalam akun Twitternya, Hu menulis bahwa boikot yang diluncurkan AS bukanlah merupakan hal yang signifikan bagi negara itu.

"Sebagian besar pejabat pemerintah AS itu adalah kontak dekat pasien Covid-19 menurut standar China, apalagi yang arogan. Anda adalah orang-orang yang paling tidak ingin dilihat oleh penduduk Beijing," lanjutnya.

Pemerintah China sendiri secara resmi memperingatkan AS bahwa olimpiade bukanlah panggung untuk pertunjukan dan manipulasi politik. China juga janji akan membalas dendam.

"Saya ingin menegaskan kembali bahwa Olimpiade Musim Dingin Beijing dan Paralimpiade adalah pertemuan untuk semua atlet dan pecinta olahraga musim dingin di seluruh dunia. Merekalah yang seharusnya menjadi sorotan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, Selasa (7/12/2021), dikutip dari Bloomberg.

"Jika AS bertekad untuk memiliki caranya sendiri, China akan mengambil tindakan balasan yang tegas," tambahnya.

AS memboikot atas isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dituduhkan ke China. Negeri Xi Jinping disebut AS telah melakukan serangkaian aksi keji hingga genosida ke etnis Muslim, salah satunya Uighur, di Xinjiang.

Sementara itu, hubungan AS dan China sendiri masih panas meski pemerintahan AS berganti dari Donald Trump ke Biden. Pekan lalu Biden juga memberikan sanksi ke perusahaan China, termasuk teknologi, terkait keterkaitannya dengan militer Tirai Bambu dan keamanan nasional.

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita