Anies Baswedan Harus Dengar, Atlet PON DKI Jakarta Kecewa dengan Uang Bonus By BolaSport

 

Anies Baswedan Harus Dengar, Atlet PON DKI Jakarta Kecewa dengan Uang Bonus

By
BolaSport.com Mochamad Hary Prasetya
bolasport.com
4 min

BOLASPORT.COM - Euforia Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 sungguh spektakuler.

Setelah tertunda akibat pandemi Covid-19 ajang empat tahunan itu pada akhirnya bisa terlaksana dengan mulus.

Sesuai dengan namanya, PON merupakan pesta bagi para atlet Indonesia.

Mereka saling mengasah kemampuan, membuktikan menjadi yang terbaik, dan membanggakan daerah masing-masing.

Tentunya para atlet yang tampil di PON Papua 2021 tak hanya ingin mengharumkan nama pribadi.

Ada daerah yang tersemat di setiap punggung mereka yang menjadi kewajiban untuk mereka banggakan.

Sayangnya, para atlet kerap mendapat kekecewaan dari daerah yang mereka wakili.

Seperti para atlet DKI Jakarta yang mengeluhkan apresiasi dari pemerintah daerah yang dinilai kurang menghargai keringat para atlet.

Kekecewaan para atlet tersebut ada pada nominal bonus yang diberikan.

Tidak hanya tak sebanding dengan pengorbanan yang sudah diberikan, jumlah yang diterima bahkan turun dari empat tahun lalu.

Pada PON 2016, atlet DKI Jakarta menerima bonus sebesar Rp 200 juta (medali emas), Rp 75 juta (medali perak), dan Rp 30 juta (medali perunggu).

Sementara pada PON 2021, jumlah bonus yang diterima para peraih medali menurun.

Kini, bonus yang dijanjikan menjadi Rp 200 juta (medali emas), Rp 50 juta medali perak, dan Rp 30 juta (medali perunggu).

“Satu kata untuk pemberian bonus atlet dan pelatih DKI Jakarta ini yaitu kecewa."

"Hidup atlet dari jaman dulu dan sekarang hampir sama. Hanya beda kemasa, tetapi isinya sama,” kata atlet lari DKI Jakarta, Odekta Elvina Naibaho, seperti rilis yang diterima BolaSport.com, Senin (20/12/2021).

Wajar bila Odekta kecewa dengan apresiasi yang diberikan DKI Jakarta.

Pada PON 2021, Odekta berhasil memersembahkan tiga medali emas untuk Ibu Kota di nomor 5000 meter, 10000 meter, dan marathon putri.

Lanjut Odekta, perbedaan nilai bonus atlet dan pelatih juga terlalu jauh.

Ia mengatakan pelatih hanya mendapatkan apresiasi medali emas Rp 60 juta, medali perak Rp 30 juta, dan medali perunggu Rp 20 juta.

"Miris dan tega. Atlet dan pelatih sama-sama bersinergi saling mendukung satu sama lain untuk mencapai hasil optimal."

"Namun perbedaannya begitu sangat direndahkan. Minta tolong para pejabat terhormat untuk dikaji dan di pertimbangkan kembali,” tutur Odekta.

Jeritan serupa juga dilontarkan Adityo Restu Putra selaku atlet loncat Indah DKI Jakarta . Ia membandingkan apresiasi dengan daerah lain.

“Mohon dengan hormat kepada Bapak Gubernur DKI Jakarta, bapak Anies Baswedan tolong di tinjau kembali untuk besaran bonus nya."

"Kenapa dari PON tahun 2012 tidak ada peningkatan atau kenaikan nominal bonus?"

"Sedangkan daerah-daerah lain saja bisa untuk menaikan nominal bonus PON untuk atlet dan pelatih nya, kenapa kita sendiri ibu kota tidak bisa untuk menaikan nominal bonus untuk PON,” tutur Adityo.

Tak hanya bonus yang dikeluhkan, pajak yang besar juga menambah beban atlet.

Bahkan, nominalnya melebihi apresiasi yang diterima.

“Dan terlebih untuk pajak nya kenapa besar sekali?"

"Pajak saya sendiri Rp 245 juta, itu bukan nominal yang kecil untuk saya. Dan setau saya pajak itu tidak di tanggung oleh atlet dan pelatih,” keluh Adityo.

Meski kecewa dirasa, para atlet DKI Jakarta tak mau masalah ini justru memutus harapan para atlet di masa depan.

Ada pembenahan yang harus dilakukan agar impian para olahragawa junior tidak pupus karena minimnya apresiasi.

“Jangan memutus semangat para pejuang pelaku olahraga, sama halnya dengan memutus rantai regenerasi atlet dan penerus olahraga berikutnya,” harap Odekta.

“Kecewa memang dengan apresiasi dari DKI Jakarta, tetapi semoga ke depan bisa lebih baik lagi,” ujar pelari gawang DKI Jakarta, Emilia Nova.

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita