Skip to main content
728

Wasit Liga 1 Sebut Satgas Antimafia Bola Tak Berpengaruh: Petugasnya Cuma Berdiri - Pikiran Rakyat

 

Wasit Liga 1 Sebut Satgas Antimafia Bola Tak Berpengaruh: Petugasnya Cuma Berdiri

By
Julkifli Sinuhaji
google.com
3 min


PIKIRAN RAKYAT - Seorang wasit dengan nama disamarkan mengakui soal dugaan pengaturan skor di Liga 1 Indonesia. Dia bahkan menyebut petugas Satgas Antimafia tidak berpengaruh saat berada di lapangan pertandingan.

Hal itu disampaikan dalam acara Mata Najwa "Pengakuan Wasit Atur Skor di Liga 1 - PSSI Bisa Apa Jilid 6', Kamis, 4 November 2021.

Wasit dengan nama Mister Y mengaku pengaturan skor yang mereka lakukan di lapangan tidak bisa dicurigai atau dipengaruhi oleh Satgas Antimafia Bola.

"Kita tidak mungkin tercium, Mbak. Kita sudah terbiasa seperti itu. Dan petugasnya (Satgas Mafia Bola) pun cuma berdiri, begitu, Mbak," kata dia.

Mister Y juga mengiyakan ketika ditanya petugas Satgas Mafia Bola hanya berdiri di lapangan dan tidak memiliki pengaruh sama sekali.

Dia mengungkapkan bisa mendapat uang puluhan juta hingga ratusan juta rupiah tergantung besarnya partai pertandingan.

Tidak diketahui siapa Satgas Antimafia Bola yang disebut Mister Y sedang berdiri di lapangan pertandingan.

Satgas Antimafia Bola bubar pada Agustus 2020

Diberitakan Pikiran-rakyat.com sebelumnya, Satgas Antimafia Bola sudah tidak lagi mengawasi jalannya liga di Indonesia tersebut.

"Satgas Antimafia Bola yang saya pimpin telah berakhir pada 20 Agustus 2020," kata Hendro Pandowo, yang saat ini menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya, saat diwawancarai via telepon pada Senin, 1 November 2021.

Bukan tanpa alasan, berakhirnya Satgas Antimafia Bola, dikarenakan saat itu, pandemi Covid-19, tengah menghantam Indonesia, menyebabkan liga sepakbola di Indonesia harus berhenti untuk sementara waktu.

Saat pandemi Covid-19 berhasil dikendalikan pemerintah, liga kembali bergulir. Meski sudah dinyatakan bubar, saat berjalannya liga kembali, sempat terekam beberapa orang yang menggunakan rompi bertuliskan Satgas Anti Mafia Bola. Bahkan dalam rompi itu, terlihat juga ada logo Polri, pada bagian dada kanan rompi.

Hendro Pandowo pun, tidak mengetahui siapa orang yang menggunakan rompi Satgas Anti-mafia Bola itu. Karena sepengetahuannya, Satgas Antimafia Bola, berakhir pada Agustus tahun 2020. Ia juga tidak mengetahui legalitas orang-orang tersebut.

"Saya tidak tahu siapa yang ada di lapangan dan mengenakan rompi Satgas Mafia Bola," ujar Jendral Bintang Satu itu.

Semasa menjabat sebagai Kasatgas Anti Mafia Bola, Hendro Pandowo mengatakan, ada pola tersendiri untuk mengendus adanya mafia dalam setiap pertandingan sepakbola di Indonesia.

"Kami mengawasi setiap pertandingan. Jika ditemukan pelanggaran disiplin, kami laporkan ke Komdis PSSI. Sedangkan jika terjadi pelanggaran hukum, ya kami tindak secara hukum," kata Mantan Karo Provost Mabes Polri itu.***

Posting Komentar

0 Komentar

728