Sejarah, Juara Dunia WSBK Baru di Sirkuit Baru
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F910x580-2%2F1637471889.jpg)
Mandalika, Lombok, Beritasatu.com - Setelah enam tahun, akhirnya Kejuaraan Dunia Superbike memiliki juara baru, Toprak Razgatlioglu, melalui balapan penentuan di sirkuit yang juga baru sama sekali, Mandalika.
Sirkuit di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini juga menyaksikan seorang pembalap Turki untuk pertama kali bisa menguasai posisi puncak World Superbike, ajang balapan sepeda motor paling bergengsi di dunia setelah MotoGP.
Mandalika juga mendapat kehormatan besar, menjadi ajang penyerahan trofi juara dunia pembalap dan konstruktor Superbike sekaligus dalam debutnya sebagai penyelenggara grand prix internasional.
Tidak banyak sirkuit yang beruntung bisa melakukan ini.
Selama enam tahun terakhir, WorldSBK dikuasai oleh Jonathan Rea, yang mendominasi nyaris setiap seri yang digelar di atas motor Kawasaki.
Razgatlioglu juga pernah menunggangi Kawasaki sebelum pindah ke Yamaha tahun lalu, dan langsung menunjukkan potensinya sebagai pembalap nomor satu.
Musim 2021 datang, dan dalam 13 seri dan 35 balapan berikutnya Razgatlioglu tidak terbendung lagi.
Rea masih menjadi ancaman dengan menjadi satu-satunya pesaing tersisa menuju seri terakhir di Mandalika. Namun, selisih poinnya cukup jauh.
Razgatlioglu unggul 30 poin sebelum Race 1 di Mandalika. Setelah balapan ditunda dan Superpole Race ditiadakan akibat hujan deras Sabtu kemarin, peluang Rea bisa dikatakan sudah habis.
Si pembalap Pata Yamaha cukup finis kedua untuk menjadi juara dunia, dan persis seperti itulah yang dia lakukan di Race 1.
Saat pertama kali membela Yamaha musim 2020, dia mampu menang tiga kali dan terus membantu peningkatan kinerja motornya.
Tahun ini dia sudah menang 13 kali dan meraih 28 hasil podium dalam 35 balapan.
Baru dua pembalap Yamaha yang pernah menjadi juara dunia Superbike, Razgatlioglu dan Ben Spies (2009).
Dalam sejarah WorldSBK, baru ada 18 juara dunia berbeda. Rea menguasai enam musim beruntun sampai datang si pembalap Turki.
Menggulingkan Rea
Razgatlioglu mengawali musim ini dengan delapan hasil podium di dua seri pertama, dan baru menjadi juara race di seri ketiga.
Rea melakukan start lebih bagus dengan empat kemenangan di sembilan balapan pertama 2021.
Seri di Inggris menjadi titik balik Razgatlioglu. Saat itu dia masih tetinggal 20 poin dari Rea, pembalap tuan rumah.
Tiga balapan di Donington Park belangsung dramatis, Rea sempat terjatuh sementara Razgatlioglu menang. Pulang dari Inggris, Razgatlioglu untuk pertama kali dalam karirnya memimpin klasemen Superbike.
Seri berikutnya di Assen, Belanda, Rea menyapu bersih kemenangan di tiga balapan dan merebut puncak klasemen. Razgatlioglu justru sial, dia jatuh di Race 2 dan gagal mendapat poin. Rea kembali unggul telak 37 poin.
Pada dua seri berikutnya, Razgatlioglu menang tiga kali dan meraih enam hasil podium dan memangkas jarak di klasemen menjadi hanya 3 poin.
Drama terus memuncak di antara dua pembalap tersebut. Di Magny-Cours, Prancis, Razgatlioglu menang dua kali, Rea satu kali. Seharusnya Razgatlioglu menyapu bersih kemenangan, tetapi di Race 2 dia dinyatakan melanggar pembatas trek setelah protes dari Kawasaki dan dihukum turun satu posisi.
Di Jerez, Spanyol, Razgatlioglu menang dua kali untuk menguasai puncak klasemen. Di Portugal Rea jatuh di Race 1 dan Superpole Race, lalu menang di Race 2. Razgatlioglu juga sial, jatuh di Race 2. Dalam rentetan peristiwa itu, keunggulan Razgatlioglu di klasemen anjlok dari 49 poin menjadi hanya 24.
Di Argentina, dia mampu menambah jarak menjadi 30 poin dengan menang di Race 1 dan Superpole Race, sementara Rea menang di Race 2.
Setelah itu, pertempuran mereka menuju balapan pamungkas di Mandalika.
0 Komentar