Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured PSSI PT LIB Sepak Bola Sepak Bola Indonesia VAR

    PSSI dan PT LIB Rogoh Kocek Besar Beli Alat VAR, Kompetisi Liga 1 Bakal Seperti Liga di Eropa - Tribunjakarta

    8 min read

     

    PSSI dan PT LIB Rogoh Kocek Besar Beli Alat VAR, Kompetisi Liga 1 Bakal Seperti Liga di Eropa

    By
    Joosep Martinson
    google.com
    5 min

    TRIBUNJAKARTA.COM - PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, rela merogoh kocek besar untuk bisa membeli alat canggih Video Assistant Referee (VAR).

    Rencananya alat canggih VAR akan diterapkan paling cepat di sepak bola Indonesia pada akhir musim Liga 1 2021 atau pada musim baru Liga 1 2022.

    Hadirnya teknologi Video Assistant Referee (VAR) dianggap bisa memberikan solusi dari banyaknya ketidakpuasan terkait wasit sepak bola di Indonesia.

    Teknologi VAR yang sudah masif digunakan di beberapa negara di Eropa, kini Liga Indonesia mulai meminati untuk menggunakannya.

    Pecinta sepakbola di Indonesia pun sempat meminta kepada PSSI dan PT LIB agar bisa menerapkan teknologi itu lantaran banyak keputusan wasit yang tidak tepat saat memimpin pertandingan.

    Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita mengatakan kini pihaknya bersama PSSI kembali serius dalam menerapkan VAR di kompetisi Liga 1.

    Bahkan pihaknya rela mengeluarkan biaya yang tak murah guna mendatangkan peralatan VAR dan pelatihan kepada wasit-wasit Indonesia.

    “VAR ini sudah dibicarakan sejak awal 2020 sama PSSI, tetapi terhenti karena pandemi. Kami mulai kembali sekarang,” kata Hadian di Kantor PT LIB, Jakarta beberapa hari lalu.

    “Biaya juga bukan masalah, tetapi demi kebaikan kami harus berusaha sekuat mungkin untuk cari dananya. Tapi bisa saja nanti pemerintah bantu. Namun, bukan berarti kita mengemis tetapi dampaknya ujungnya untuk prestasi Timnas juga,”

    “VAR hitungan kasar 1 set 6 juta dollar kira-kira sekitar 85 miliar. Itu dalam arti mobile bisa pindah-pindah ya. Harga segitu juga sudah termasuk training wasit, tapi belum tahu berapa jumlah wasit yang ditraining. Untuk awal 1 set dulu untuk uji coba,” jelasnya.

    Dengan mengambil program percepatan ini, teknologi VAR diharapkan bisa diuji coba di akhir musim Liga 1.

    Setelah itu, teknologi VAR akan dioptimalkan pada kompetisi Liga 1 musim depan. Hadian berharap semua pertandingan di tahun depan bisa didukung VAR.

    “Kami penginnya semua (pertandingan). Kami kan sudah tahu seminggu main dimana saja, di tiap pertandingan di titik mana yang kira-kira membutuhkan VAR. kan tidak harus beli satu set, polanya nanti pake mobile sistem, pake kontainer, jadi bisa pindah,” kata Hadian.

    “Jadi untuk 9 pertandingan bisa gunakan 3 set misalnya. Kalau pertandingan ini pindah kesana-kesini. Kalau pake sistem seri malah lebih memudahkan,” pungkasnya.

    Guna membantu wasit mengambil keputusan, operator kompetisi Liga 1PT LIB dan PSSI mulai kembali merencanakan penggunaan Video Assistant Referee (VAR) pada pertandingan Liga 1.

    Akan tetapi, penerapan VAR dalam satu kompetisi tidaklah mudah.

    Salah satu syaratnya federasi dan operator kompetisi harus memiliki wasit yang berlisensi dalam penggunaan VAR. Artinya, wasit-wasit Indonesia harus mengambil lisensi tersebut.

    Logo Liga 1 2021 (via Tribun Jogja)

    Kemudian peralatan yang digunakan tidak sembarangan. Peralatan VAR telah mempunyai sertifikasi FIFA sehingga mereka yang ingin menerapkan VAR harus membeli alat tersebut.

    Dengan syarat itu penggunaan VAR tidak bisa diaplikasikan dengan cepat di Indonesia. Akan tetapi, Dirut PT LIBAkhmad Hadian Lukita mengatakan bahwa ada program percepatan yang kini tengah diambil pihaknya.

    “Ya, kami juga sudah mulai berdiskusi dengan PSSI soal VARVAR akan kami jalankan, Ketum PSSI (Mochamad Iriawan) sudah bilang mau tidak mau harus pakai VAR, Tim akan dibentuk PSSI dan LIB. Ada tim adhoc diputuskan dalam waktu dekat,” kata Hadian saat ditemui di Kantor LIB beberapa hari lalu.

    “Jadi ada program normal dan ada program percepatan. salah satu konsultan VAR sudah datang ke LIB kita bisa ikut program percepatan dengan mendatangkan pengajarnya jadi lebih efisien,” jelasnya.

    Hadian berharap dengan adanya program percepatan ini, VAR bisa diuji coba dalam pertandingan Liga 1 di akhir musim ini.

    Begitu juga dengan wasit-wasit yang akan diikutkan pelatihan guna mendapatkan lisensi VAR.

    Dengan begitu, teknologi VAR dapat diterapkan pada kompetisi Liga 1 musim 2022/2023.

    “VAR dipergunakannya mesti musim depan tapi saya berharap di akhir musim ini bisa diujicobakan,” kata Hadian.

    “Wasit pasti akan diseleksi, saya maunya seluruh wasit ikut pelatihan dan seleksi untuk bisa memegang lisensi VAR, nanti secara sistem pasti akan terseleksi otomatis,” pungkasnya.

    Komentar
    Additional JS