Mantan Raja Bulutangkis sekaligus Pelatih Lin Dan cs Banting Stir Bisnis Durian Musang King Malaysia - Serang News
Mantan Raja Bulutangkis sekaligus Pelatih Lin Dan cs Banting Stir Bisnis Durian Musang King Malaysia - Serang News
SERANG NEWS - Nama Li Yongbo sempat dikabarkan menjadi kandidat pelatih bulutangkis di Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) sebelum penunjukkan Rexy Maninaky.
Nama Li Yongbo memang cukup terkenal. Setelah gantung raket, ia masih berkiprah dalam dunia bulutangkis sebagai pelatih.
Namanya terkenal karena menghasilkan pemain-pemain China yang mampu menjadi juara bulutangkis dunia dan peraih medali emas Olimpiade. Salah satunya Lin Dan.
Mantan pelatih kepala bulutangkis China, yang dikaitkan dengan peran kepelatihan baru dengan BAM, terlihat di Kuala Lumpur Rabu lalu.
Namun, kehadirannya di sini tidak ada hubungannya dengan bulutangkis. Ia berada di Malaysia untuk menjajaki bisnis durian khususnya 'Musang King'.
Nanyang Siang Pau melaporkan bahwa teman Yongbo, yang telah berinvestasi di perkebunan durian di Kelantan, memperkenalkannya pada bisnis durian 'Musang King'.
“Saya tidak pernah menyangka akan mendirikan kebun durian di tengah hutan, tapi dari yang saya lihat, semuanya terencana, tertata dan sistematis," katanya dikutip SerangNews.com dari News Straits Time, Selasa 26 Oktober 2021.
“Ini juga dilengkapi dengan sistem pemantauan kamera sirkuit tertutup yang mengejutkan,” kata Yongbo yang terkesan dengan industri durian di Malaysia.
Yongbo mengaku, melihat banyak potensi dalam bisnis durian, dan prospek pasar global untuk 'Raja Buah' sangat menarik, terutama untuk 'Musang King.
Bagaimana perjalanan karir Li Yangbo saat menjadi pebulutangkis?
Li Yongbo adalah mantan pemain ganda putra dan pelatih badminton asal China, kelahiran 18 September 1962.
Masa kejayaannya bersama Tian Bingyi tercatat menjuarai dua kali Kejuaraan Dunia BWF pada 1987 dan 1989.
Kemudian, tiga kali Kejuaraan All England pada 1987, 1988, dan 1991, serta tiga kali Denmark Open pada 1989, 1990, dan 1991.
Bersama Tim nasional bulutangkis China, Li Yongbo berhasil membawa tiga kali menjuarai Piala Thomas pada 1986, 1988, dan 1990.
Namun, ia gagal membawa medali emas Olimpiade 1992, setelah kalah dari wakil Indonesia, Eddy Hartono dan Rudy Gunawan.
Sejak saat Li tidak pernah menjuarai gelar Olimpiade hingga memutuskan gantung raket.
Pada Olimpiade 2012, Li Yongbo terlibat skandal mengaturan skor di sektor ganda putri. Skandal ini dinamakan Bulutangkis Gajah.***
Komentar