Manchester United Perlu ‘Reset’ Ulang, Dan Ganti Manajer Bisa Jadi Jalan Ninja! | Goal.com
Manchester United menelan kekalahan memalukan setelah takluk 4-1 dari tim papan bawah Watford dalam lanjutan Liga Primer Inggris matchday ke-12, Sabtu (20/11) malam WIB tadi.
Bagi sebagian orang, hasil tersebut tidaklah mengejutkan karena tim arahan Ole Gunnar Solskjaer tengah mengalami periode aneh akhir-akhir ini, padahal mereka sempat digadang-gadang sebagai favorit juara di awal musim.
Adapun hasil di Vicarage Road menjadi kekalahan liga terbesar bagi United melawan tim promosi sejak takluk 5-1 di tangan Manchester City di Maine Road pada September 1989 silam, dan mereka sudah sepatutnya malu.
Ole Layak Disalahkan
Tak ada lagi yang bisa membela Ole untuk terus bertahan sebagai manajer Setan Merah selain dirinya.
Sosok asal Norwegia itu sampai detik ini masih percaya diri untuk mengubah peruntungan timnya, meski sebagian dari suporter sudah jengah melihatnya.
“Saya masih percaya dengan diri saya sendiri,” buka Ole seusai laga. “Ya, saya percaya kami bisa membalikkan situasi.
“Saya merasakan hal yang sama seperti mereka [suporter]. Kami merasa malu, mengingat cara kami kalah. Kami tengah dalam periode yang sangat buruk.
“Saya perlu membuat pemain agar tampil lebih baik, itu adalah tanggung jawab saya, dan itu merupakan permasalahan terbesar sekarang. Mereka sangat kecewa, mereka bekerja keras, berusaha untuk mengembalikan kepercayaan diri,” imbuhnya.
Di pertandingan melawan Watford, gawang United bobol dua kali di masa injury time babak kedua setelah mereka kehilangan kapten Harry Maguire yang menerima kartu kuning keduanya, dan The Hornets pada akhirnya merayakan kemenangan kandang beruntunnya di liga melawan tim Manchester Merah untuk kali pertama.
Rapat Dadakan Pun Diadakan…
Tak perlu berlama-lama, jajaran direksi United langsung mengadakan pertemuan di kalangan internal untuk membahas nasib Ole, seperti diungkap wartawan ternama Fabrizio Romano.
Menurut jurnalis asal Italai tersebut, posisi Ole sebagai manajer berada “dalam risiko tinggi” lantaran sebagian dari direksi ingin memecatnya.
Meski begitu, keputusan final ada di tangan Joel Glazer, yang bakal membuat keputusan segera.
Ganti Manajer Bisa Jadi ‘Jalan Ninja’
Meminjam istilah populer sekarang ini, pelengseran manajer mungkin sudah sepatutnya dilakukan jika pihak klub ingin melupakan periode kelamnya.
Dan janganlah malu untuk berganti manajer, sekali pun dia adalah legenda klub.
Kita ambil contoh Chelsea, yang sukses melakukan itu dengan baik tiap kali mereka menunjuk nama baru.
Mulai dari Jose Mourinho hingga terkini Thomas Tuchel yang menggantikan Frank Lampard, The Blues selalu jitu dalam menjawab setiap keterpurukan.
Kini beberapa nama mulai banyak muncul ke permukaan untuk menjadi suksesor Ole, dengan eks pelatih Real Madrid Zinedine Zidane difavoritkan karena dia juga menganggur sejak musim panas.
Jika Setan Merah ingin kembali ke jalur persaingan gelar, tombol ‘reset’ kiranya perlu ditekan dan tak ada kata terlambat mengingat musim 2021/22 baru bergulir sepertiganya.
Maka, tunggu apa lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar