Dugaan Pengaturan Skor Liga 1, Menpora Koordinasi dengan Kapolri
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fakcdn.detik.net.id%2Fvisual%2F2021%2F02%2F08%2Fkapolri-jenderal-listyo-sigit-prabowo-bertemu-menpora-zainudin-amali_169.jpeg%3Fw%3D360%26q%3D90)
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali akan segera berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membahas kembali mengaktifkan Satgas Anti Mafia Sepakbola menyusul dugaan pengaturan skor di Liga 1 dan Liga 2.
Menpora mengatakan akan lebih dulu melakukan pertemuan dengan induk organisasi sepakbola Indonesia (PSSI) guna membahas dugaan pengaturan skor di Liga 1 dan Liga 2.
"Saya akan diskusikan dengan pihak PSSI dulu, kan tahun lalu ada [Satgas Anti Mafia Sepakbola] tapi terhenti," kata Menpora saat berada di Makassar, Minggu (7/11).
Peluang kembali mengaktifkan Satgas Anti Mafia Sepakbola, dikatakan Menpora akan dikoordinasikan dengan pihak kepolisian setelah pulang dari Papua untuk memantau ajang Peparnas 2021.
"Saya lagi jaga Peparnas di Papua, besok pagi saya ke Papua, nanti setelah kembali ke Jakarta saya akan bicara ke PSSI dan koordinasi pihak kepolisian," ucap Menpora.
"Yang penting saya dapatkan dulu masukan dari PSSI, nanti itu saya akan bicara dengan pak Kapolri," sambungnya.
Dugaan pengaturan skor di Liga 1 dan Liga 2 2021 muncul menyusul pengakuan pria yang mengklaim sebagai wasit dalam program acara Mata Najwa. Pihak PSSI meminta program Mata Najwa untuk mengungkap identitas sang wasit, tapi permintaan tersebut ditolak Najwa Shihab.
Menpora sendiri mendukung langkah PSSI akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengusut dugaan pengaturan skor di Liga 1 dan Liga 2.
"Saya kira PSSI sudah melakukan langkah-langkah dan melaporkan ke kepolisian, mudah-mudahan apa yang telah dilakukan PSSI itu bisa segera ada hasilnya dan saya yakin pihak kepolisian akan cepat mendapatkan siapa yang menjadi otak di balik itu [pengaturan skor]. Sebab kalau tidak ada otaknya tidak mungkin," ucap Menpora.
"Kita berharap sepak bola kita bisa semakin baik dan kepercayaan masyarakat kita terhadap sepak bola kita semakin tumbuh jangan sampai rusak, karena ulah satu atau dua orang," ujarnya.
Komentar