Asal-usul Jumlah Pemain Sepak Bola 11 lawan 11 Halaman all - Kompas.com
Berjalannya sebuah pertandingan sepak bola, melibatkan dua tim atau regu dengan jumlah pemain sepak bola dalam satu tim adalah 11 (sebelas) orang.
Ketentuan mengenai jumlah pemain dalam sebuah tim sepak bola sendiri termuat dalam peraturan permainan sepak bola yang ditetapkan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB).
Lantas bagaimana sejarah hingga adanya ketetapan mengenai jumlah pemain sebanyak 11 orang dalam sebuah tim sepak bola?
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Sejarah jumlah pemain sepak bola
Ihwal jumlah pemain dalam sepak bola berawal dari keberadaan permainan bola besar di penjuru Inggris pada abad ke-18.
Dalam permainan bertajuk folk football tersebut, sebuah tim bisa berisikan 15 hingga 21 pemain dan baru bisa dimainkan apabila kedua regu memiiki jumlah anggota sama.
Hingga pada akhrinya, peraturan mengenai permainan sepak bola modern dicetuskan pada 1863 oleh sekelompok mahasiswa di Universitas Cambridge, Inggris.
Ketetapan mengenai jumlah pemain dalam sebuah tim sepak bola sebanyak 11 orang kemudian diadopsi dan diterapkan oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) pada tahun yang sama.
Menurut laman resmi Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA), posisi penjaga gawang baru secara khusus diterapkan pada salah satu dari 11 pemain dalam sebuah tim pada 1871.
Ragam formasi pada era awal sepak bola
Pembagian tugas pemain dalam permainan sepak bola bisa diterapkan secara langsung menggunakan pedoman berupa formasi.
Seperti dikutip dari buku Inverting the Pyramid: The History of Soccer Tactics (2013) oleh Jonathan Wilson, evolusi formasi sepak bola berlangsung sejak akhir abad ke-19.
Bentuk formasi awal sepak bola ketika itu berbentuk 1-1-8 (1 orang pemain bertahan, 1 orang pemain tengah, dan 8 orang penyerang) atau 2-3-5 (2 orang pemain bertahan, 3 orang pemain tengah, dan 5 orang penyerang).
Alasan digunakannya bentuk formasi tersebut adalah adanya peraturan bahwa seorang pemain tidak boleh berada mendahului laju bola atau akan terjebak offside.
Oleh karenanya, pemain depan harus menggiring bola atau mengoper satu sama lain untuk menyerang wilayah permainan lawan.
Cikal bakal formasi lebih modern, seperti 3-2-5 atau 2-3-2-3, baru berkembang selepas peraturan offside tersebut direvisi pada 1925.
Komentar