PON Papua 2021: Buka Mata, Bumi Cendrawasih Tak Lagi Tertinggal - Kompas

 

PON Papua 2021: Buka Mata, Bumi Cendrawasih Tak Lagi Tertinggal

Jumat, 15 Oktober 2021 | 08:00 WIB

KOMPAS.com - Pesta olahraga PON Papua 2021 telah berlangsung selama 24 hari lamanya.

Selama tiga minggu lebih ajang tersebut berlangsung, berbagai "keajaiban" terlihat jelas. Salah satu yang paling terlihat adalah venue pertandingan.

Ya, Papua yang acapkali berkecamuk dengan stigma daerah tertinggal, kini bisa menunjukkan wujud asli mereka lewat venue olahraga berlevel internasional.

Infrastruktur PON yang begitu megah tentu bisa berimbas pada stigma wajah Papua.

Baca juga: PON Papua Berakhir, Jabar Pertahankan Gelar Juara Umum

Mengutip Harian Kompas, terdapat tiga bangunan besar yang amat kontras dibanding sekelilingnya di Kampung Harapan, Nolokla, Sentani Timur, Jayapura.

Ketiga bangunan tersebut adalah Istana Olahraga Lukas Enembe, Arena Akuatik Lukas Enembe, dan Stadion Utama Lukas Enembe.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Ketiganya adalah arena olahraga baru nan modern yang khusus disiapkan untuk PON di Kompleks Olahraga Lukas Enembe.

Masih melansir Harian Kompas, tiga bangunan tersebut disebut sebagai bangunan-bangunan termegah di Indonesia setelah arena-arena di Jakarta.

Baca juga: Hasil Final Sepak Bola Putra PON: Papua Sabet Emas Bekuk Aceh, Jatim Raih Perunggu

Sebut saja Arena Akuatik Lukas Enembe yang dianggap sebagai termegah setelah Akuatik Senayan, Jakarta Pusat.

Tentu juga dengan lisensi dari Organisasi Olahraga Air Dunia (FINA) yang didapat oleh Arena Akuatik Lukas Enembe.

Hal tersebut membuat semua rekor yang tercipta di Papua bakal diakui dunia.

Begitu juga dengan Stadion Utama Lukas Enembe dengan kapasitas 40.000 penonton, menjadi termegah di Indonesia bagian timur.

Adapun jumlah arena pertandingan pada PON Papua 2021 sebanyak 44 arena. Delapan bangunan di antaranya dibangun oleh Kementrian PUPR dari nol, bukan lagi renovasi.

Baca juga: Pesan Raja Tenis Indonesia Christopher Rungkat bagi Petenis Muda PON Papua

Infrastruktur megah tersebut tentu bisa menjadi kebanggaan masyarakat Papua, khususnya dari segi olahraga.

Keberadaan 44 arena pertandingan di Papua sudah tentu jadi modal bagus untuk melahirkan atlet-atlet tingkat dunia.

Seperti halnya atlet sepak bola yang banyak lahir dari Bumi Cendrawasih.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Editor: Mochamad Sadheli
TAG:

Terkait

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita