Persebaya Minta Komisi Wasit Turun Tangan, Banyak Keputusan Dianggap Kontroversial pada Liga 1 dan 2
SURYA.co.id | SLEMAN - Persebaya Surabaya berharap komisi wasit Indonesia turun tangan terkait banyaknya keputusan dianggapnya kontroversial di Liga 1 maupun 2 sejauh ini.
Pasalnya jika ini dibiarkan, Aji menilai akan menghambat kemajuan sepak bola Tanah Air.
"Komisi wasit harus segera turun tangan untuk mengevaluasi, karena tidak hanya di Liga 1, saya lihat juga di Liga 2 banyak keputusan sangat kontroversial," tandas pelatih Persebaya Aji Santoso, Jumat (22/10/2021).
"Ini tidak bisa didiamkan kalau mau sepak bola kita maju dan berkembang," tambahnya.
Aji katakan, ungkapan ini disampaikannya bukan karena Persebaya baru saja mendapat perlakuan kurang adil dari wasit saat ditahan imbang 1-1 Persela pada laga tadi malam, Kamis (21/10/2021).
Di mana ia menilai ada dua keputusan kurang pas pada laga tersebut, tendangan Jose Wilkson yang sudah melewati garis gawang tapi tidak disahkan. Juga gol Ivan Carlos yang berbau offside.
"Sebelum kejadian itu banyak kejadian di yang sangat janggal, apakah itu di Liga 1 dan Liga 2," ujarnya.
"Demi kebaikan sepak bola Indonesia, dan fair play, saya berharap harus segera melakukan evaluasi besar-besaran terhadap wasit," tambahnya.
Tidak hanya komisi wasit, Aji Santoso juga menyinggung peran satgas anti mafia bola yang belakangan perannya tidak terlihat kembali.
"Buat apa satgas kalau cuma berdiri saja dipinggir lapangan tapi tidak melakukan suatu tindakan kalau ada sesuatu yang menurut pengamatan banyak orang itu tidak sesuai," paparnya.
"Ini demi kebaikan sepak bola Indonesia. Mau dibawa ke mana kalau pengadil di lapangan selalu membuat keputusan-keputusan yang kontroversial," sebut Aji.
Dalam laga lain yang disaksikan langsung di Liga 1 dan 2, Aji menyebut ada banyak keputusan kontroversial wasit.
"Ada tim yang seharusnya bener-bener gol dibuat pelanggaran, ada yang bener-bener 100 persen dapat penalti, bola di penalti box pelanggaran, masih ditarik ke luar sama wasit, dasarnya apa?
Mereka kan sudah kursus dibekali rool off the game dan lainnya. Tapi kayaknya mereka tidak berani menggunakan," sebut Aji.
Akibat keputusan kurang pas itu, Aji menyebut banyak pihak dirugikan, mulai dari pelatih, pemilik klub, juga ungkapan kekecewaan dari para penggemar tim dirugikan yang bertebaran di media sosial.
"Kalau sepak bola kita begini terus, malu kita, banyak orang yang menonton, banyak orang yang tahu itu gol atau tidak, bagaimana kepemimpinan wasit, mudah-mudahan bisa ke depan bisa lebih baik," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar