Pejabat NTT: Naik Pikap Tak Hina - BeritaSatu
Pejabat NTT: Naik Pikap Tak Hina
Kamis, 7 Oktober 2021 | 22:42 WIB
Oleh: AB

Jakarta, Beritasatu.com - Pelaksana Tugas Kepala Biro Administrasi Pimpinan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Prisilia Parera mengatakan pemerintah provinsi (pemprov) tetap berkomitmen memberikan perhatian kepada para atlet yang bertanding dalam PON Papua. Pemprov NTT sudah hadir untuk melakukan penjemputan dan penyambutan, tetapi pelatih Susanti Ndapataka lebih memilih menggunakan mobil pikap.
"Naik pikap bukan sesuatu yang hina. Kita hargai upaya komunitas masyarakat untuk menggunakan pikap sebagai kendaraan terbuka. Mungkin maksudnya supaya lebih meriah," katanya seperti dikutip dari Antara, Kamis (7/10/2021), untuk merespons berita penjemputan peraih medali emas cabang muay thai, Susanti Ndapataka dengan pikap.
Prisilia menyatakan Pemprov NTT memiliki kebijakan sendiri dalam penjemputan atlet, yakni dilakukan dengan sederhana atau tanpa pawai karena saat ini masih terjadi pandemi Covid-19. Meski demikian, Pemprov NTT telah menjadwalkan penyambutan secara resmi semua atlet yang berlaga dalam PON Papua pada 17 Oktober 2021.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi NTT Willem Enga membantah informasi yang beredar bahwa tidak ada penyambutan atlet Susanti Ndapataka saat tiba di Bandara El Tari Kupang, (6/10/2021).
"Kami sudah berada di Bandara El Tari 30 menit sebelum pesawat mendarat. Bersama kami juga ada jajaran pengurus KONI. Setelah keluar dari ruang tunggu, kami lakukan penjemputan dan pengalungan bunga," katanya.
Pihaknya juga telah menyiapkan acara penyambutan sederhana di gedung olahraga Pemprov NTT, tetapi pelatih tetap memilih untuk bersama komunitas yang datang menjemput menggunakan pikap dan langsung menuju kamp latihan.
"Kami tawarkan berkali-kali kepada atlet, manajer, serta pelatih, untuk bersama-sama ke gedung olahraga, tetapi pelatih bilang biar mereka bersama komunitas yang jemput," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum KONI NTT Andre Koreh menyanyangkan tidak adanya koordinasi dari Dinas Pendidikan dan Olahraga NTT dalam penjemputan atlet yang pulang seusai berlaga dalam PON Papua.
"Semestinya kepulangan atlet diketahui oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi NTT, sebab mereka yang mengelola dana hibah PON," kata Andre saat dihubungi Antara dari Kupang.
Andre mengaku masih di Papua untuk menyaksikan pertandingan berbagai cabang olahraga yang diikuti kontingen NTT.
Menurutnya, dana untuk transportasi atlet telah disediakan, tetapi dikelola oleh pemerintah daerah (pemda), bukan KONI.
"KONI tidak bisa berbuat apa-apa karena pemda yang mengelola dana hibah PON, termasuk biaya transportasi atlet dan seluruh kontingen dari Kupang menuju Papua dan sebaliknya. Semestinya KONI yang kelola anggaran PON, tetapi kemudian diambil alih sesuai kebijakan pemda," katanya.
Pemda, lanjutnya, tidak pernah berkoordinasi dengan KONI soal penjemputan atlet, walaupun saat penjemputan Susanti Ndapataka ada beberapa pengurus KONI NTT. Kehadiran pengurus KONI di Bandara El Tari merupakan inisiatif pribadi.
"Bagaimana mau koordinasi, nama saya saja tidak tercatat dalam daftar kontingen PON NTT sebagaimana SK Gubernur NTT tentang Kontingen Provinsi NTT pada PON XX Papua, padahal saya ketua umum KONI NTT," tegas Andre.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: ANTARA