Kemenpora Dorong Pemuda ASEAN Perkuat Kerukunan Antaragama Lewat AYIC
Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Niam Sholeh Kementerian Pemuda dan Olahraga membuka Asean Youth Interfaith Camp 2021 secara virtual di Hotel Mercure, Jakarta, Selasa (12/10). AYIC 2021 diikuti 5 peserta dari masing-masing Negara ASEAN, dan 15 peserta Indonesia dari organisasi kepemudaan.
Mewakili Menpora, dirinya mendorong pemuda di Asia Tenggara (ASEAN) untuk memperkuat kerukunan umat beragama. Salah satunya dengan membangun karakter keagamaan serta menumbuhkan rasa saling mengerti dan menghormati di masyarakat.
"Tujuan AYIC (Asean Youth Interfaith Camp) adalah membangun komitmen melalui perbedaan, termasuk membangun karakter religious di masyarakat serta menumbuhkan rasa saling pengertian dan menghormati. Meskipun berbeda agama, berbeda bangsa, kita terikat oleh persaudaraan sebagai manusia," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (13/10/2021).
Mengusung tema 'Championing Youth as Agents of Interfaith Harmony', Asrorun menyampaikan AYIC bertujuan sebagai wadah untuk membangun organisasi kepemudaan di ASEAN. Dengan demikian, kerukunan antar agama juga dapat terbentuk.
"Program ini dimaksudkan untuk menjadi platform yang membangun kapasitas pemuda dan organisasi kepemudaan di ASEAN untuk memperkuat kerukunan antar agama melalui project berbasis komunitas, dan memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan inisiatif terkait kerukunan agama di lingkungan mereka masing-masing," tambahnya.
Menyambut Hari Sumpah Pemuda, Asrorun juga mengajak para pemuda untuk bersatu menghadapi pandemi meskipun berbeda keyakinan, budaya, dan latar belakang. Mengingat saat ini negara di seluruh dunia mengalami tantangan pandemi COVID-19 yang berdampak terhadap berbagai sektor kehidupan.
"Meskipun kita bertemu dalam keadaan yang tidak biasa, saya sangat berharap semua peserta pemuda dapat memanfaatkan pertemuan ini sepenuhnya untuk bertukar dan berbagi ide untuk meningkatkan kerja sama lebih lanjut," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Asrorun juga mengapresiasi para narasumber yang telah hadir. Ia juga mendorong para peserta AYIC untuk terus mengembangkan diri. Ia berharap program ini dapat menjadi mendorong sinergi antarnegara di negara ASEAN.
"Saya mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta AYIC 2021. Semoga program virtual ini tidak menyurutkan untuk belajar lebih banyak melalui diskusi lintas agama. Saya juga menyambut dan mengapresiasi para pembicara. Ini menunjukkan bahwa latar belakang iman dan pengalaman yang berbeda dapat duduk bersama, menunjukkan ikatan kemanusiaan yang tidak dapat dipisahkan," jelasnya.
"Kepada semua peserta yang hadir, terus sebarkan kebaikan sebanyak-banyaknya, baik itu di komunitas atau lingkungan sendiri. Jangan pernah berhenti mengembangkan diri terutama saat Anda masih muda. Saya berharap melalui pertemuan ini kita dapat memperkuat kemitraan, kerja sama dan kolaborasi di Komunitas ASEAN," lanjutnya.
Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mewakili Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong generasi muda untuk mendukung kerukunan. Menurutnya, negara-negara ASEAN akan tumbuh kuat dan berkembang jika penduduknya hidup rukun dan damai.
"Generasi muda sebagai agen penyalur pesan perdamaian, kerukunan dan toleransi harus terus menyampaikan pesan damai. Saya yakin ASEAN akan berkembang dan kuat," tuturnya.
"Para pemuda ASEAN juga harus sadar pemahaman secara komprehensif terhadap perkembangan teknologi. Oleh karena itu, perlu menegakkannya dalam berbagai aspek sosial, ekonomi dan keagamaan di tengah masyarakat," pungkasnya.
(akn/ega)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar