Eksis 40 Tahun, Rumah Industri Raket Bulutangkis di Malang Tetap Bertahan | beritajatim - Arenanews

Informasi Arena Olahraga

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Eksis 40 Tahun, Rumah Industri Raket Bulutangkis di Malang Tetap Bertahan | beritajatim

Share This
Responsive Ads Here

 

Eksis 40 Tahun, Rumah Industri Raket Bulutangkis di Malang Tetap Bertahan | beritajatim.com

Reporter : Kuntoro Rido A

Malang (beritajatim.com) – Sejak beberapa beberapa dasawarsa, wilayah Malang sudah tersohor sebagai salah satu produsen raket bulutangkis berkualitas di tingkat Nasional.

Salah satu rumah industri pembuatan rangka raket bulutangkis di Sidomukti Gang 2, Desa Wandanpuro, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, salah satunya ini, sudah berkecimpung di industri raket bulu tepok selama 40 tahun lebih. Ditengah pandemi Covid-19 saat ini pun, pengerjaan rangka meliputi head, T penghubung, batang, hingga handle masih tetap bertahan.

Rumah industri itu sudah dirintis oleh Juari sejak pertengahan tahun 80′ an. Seperti apa kisahnya? “Rangka raket ini kita kirim ke Klayatan, Kota Malang, nanti finishing disana. Disini cuma bikin ‘mentahan’, di Klayatan pemasangan senar dan nge-cat. Tahun 85 itu mulai saya rintis. Dulu awalnya tahun 70′-an masih buruh di Kota Malang,” kata Juari, Senin (21/9/2020) sore dikediamannya sekaligus rumah industri raket bulutangkis.

Pria 63 tahun itu menerangkan, saban hari, rumah industri yang dikelolanya mampu menghasilkan antara 2.000 hingga 3.000 rangka raket bulutangkis. Sekitar 10 orang pekerja, yang merupakan warga sekitar, diberdayakan dalam pembuatannya. “Bahan bakunya ambil dari Surabaya. Sama saja, dulu dan sekarang, penjualan raket masih tetap stabil,” beber Juari.

IMG-20200921-WA0064-1024x768

Diungkapkannya, ada banyak rintangan dalam menjalankan usaha pembuatan rangka raket bulutangkis itu. Salah satunya perihal persaingan harga.

“Modal juga. Ada orang yang ambil, hutang dulu, tapi tidak kembali. Ada yang sampai 15 juta, cuma kembali 2 juta. Kalau dagang kan harus begitu, harus sabar. Tidak boleh marah-marah, biar pelanggannya tidak pergi. Kalau rintangan banyak. Harus ulet. Usaha begini banyak yang bangkrut,” terang Juari.

Ditanya kenapa tidak melakukan proses finishing sekalian, Juari bilang, usaha yang baik tidak boleh berlebihan atau serakah. Artinya, dikerjakan hingga siap jual. “Ya ada yang sampai finishing. Tapi kalau saya cukup sama ini saja. Kita bikin mentahnya. Kalau mau bisa juga kita buat raket sampai selesai, tapi tidak lah. Jangan serakah,” pungkas Juari. (yog/kun)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Post Bottom Ad

Pages