Jakarta -

Barcelona menghadapi musim ini dengan jeratan masalah finansial. Hal itu pun berimbas pada valuasi skuadnya, yang paling rendah sejak musim 2014/2015.

Menurut estimasi Transfermarkt, valuasi skuad Barcelona musim 2021/2022 adalah 676 juta euro atau sekitar Rp 11,45 triliun. Itu terjadi setelah Barca terpaksa melepas sejumlah pemainnya.

Nama pertama tentu adalah sang megabintang Lionel Messi, yang kontraknya tak bisa lagi diperpanjang Barca lantaran masalah ekonomi. Messi dicatat Transfermarkt punya valuasi 80 juta euro saat dilepas oleh Barca pada musim ini, untuk kemudian gabung PSG.

Ada pula Antoine Griezmann, pemain dengan valuasi tertinggi kedua yang dilepas Barcelona pada musim panas. Transfermarkt mengestimasi Griezmann bernilai 60 juta euro.

Belum lagi pemain-pemain macam Emerson Royal dan Junior Firpo yang juga dilego, atau Miralem Pjanic dan Francisco Trincao yang telah dipinjamkan.

Hal itu ikut berimbas pada angka valuasi skuad Barcelona yang sedemikian rendah, bahkan paling rendah semenjak musim 2014/2015. Mengutip data Transfermarkt, valuasi skuad saat itu adalah 603,8 juta euro atau sekitar Rp 10,2 triliun.

Untuk valuasi musim ini sendiri, tentu tak dapat dikesampingkan fakta bahwa masa pandemi ikut menurunkan valuasi para pesepakbola di bursa.

Selain itu, ada pula faktor-faktor lain yang mempengaruhi valuasi di skuad Barca. Pemain-pemain seperti Sergio Busquets atau Gerard Pique akan relatif punya valuasi lebih rendah dari sebelumnya karena pertambahan usia. Sedangkan pemain seperti Philippe Coutinho atau Ousmane Dembele menurun valuasinya karena cedera atau penurunan performa.

Menilik lebih jauh estimasi valuasi skuad Barcelona musim 2021/2022, nilainya bahkan nyaris separuh dari musim 2018/2019 yang merupakan momen puncak skuad paling bernilai Blaugrana beberapa musim terakhir. Sejak saat itu, dalam musim-musim selanjutnya termasuk saat ini, valuasi skuad Barca terus turun.

Berikut valuasi skuad Barcelona menurut data Transfermarkt:

2021/2022: 676 juta euro atau sekitar Rp 11,45 triliun
2020/2021: 817,5 juta euro atau sekitar Rp 13,84 triliun
2019/2020: 931,2 juta euro atau sekitar Rp 15,77 triliun
2018/2019: 1,2 miliar euro atau sekitar Rp 20,3 triliun
2017/2018: 1,1 miliar euro atau sekitar Rp 18,6 triliun
2016/2017: 772,2 juta euro atau sekitar Rp 13,1 triliun
2015/2016: 726 juta euro atau sekitar Rp 12,3 triliun
2014/2015: 603,8 juta euro atau sekitar Rp 10,2 triliun

(krs/cas)