Sisi Gelap Manchester United di Liga Champions, Label Pesakitan Layak Disematkan kepada Solskjaer - Tribunnews
Sisi Gelap Manchester United di Liga Champions, Label Pesakitan Layak Disematkan kepada Solskjaer - Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM - Manchester United era kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer tampaknya masih belum bisa menemukan konsistensi yang tepat sampai sekarang.
Kegagalan Solskjaer untuk mempersembahkan trofi perdana kepada Manchester United selama beberapa tahun menjadi buktinya.
Meskipun kerapkali mampu membawa Manchester United melaju ke tahap semifinal dalam berbagai turnamen di beberapa tahun terakhir.
Solskjaer ternyata masih belum bisa membawa timnya tersebut untuk setidaknya memenangi gelar juara dalam kapasitasnya sebagai seorang pelatih.
Bahkan, catatan kelam justru didapatkan Solskjaer ketika mendampingi Manchester United di pinggir lapangan.
Salah satu catatan kelam yang didapatkan Solskjaer yakni ketika mendampingi Manchester United di ajang Liga Champions.
Sejak ditinggal Sir Alex Ferguson, sudah ada empat pelatih yang secara bergantian menempati posisi juru taktik Manchester United.
David Moyes, Louis Van Gaal, Jose Mourinho, dan Ole Gunnar Solskjaer menjadi empat yang nama pernah atau sedang melatih Manchester United.
Khusus nama terakhir tepatnya Solskjaer ternyata ia memiliki catatan kurang mengesankan selama menjabat sebagai pelatih tim Setan Merah.

Hal itu terlihat dari catatan perbandingan statistik Solskjaer dengan pelatih terdahulu Manchester United.
Dilansir Manchester Evening News, Solskjaer gagal membawa Manchester United lolos ke babak perempat final Liga Champions musim lalu.
Dan juga membuat Manchester United menelan kekalahan memalukan dari Young Boys.
Kekalahan melawan Young Boys menjadi hal tak terduga bagi siapapun di pekan pertama kompetisi Liga Champions, termasuk Manchester United.
Hal ini dikarenakan sebelum melawan Young Boys terlihat performa menjanjikan diperlihatkan Manchester United sekembalinya Cristiano Ronaldo.
Ronaldo memang mampu mencetak gol pembuka yang sempat membawa Manchester United unggul pada babak pertama dalam laga melawan Young Boys.
Hanya saja memang kartu merah yang diterima Aaron Wan-Bisakka menjadi awal bencana Manchester United.

Tim Setan Merah yang lebih banyak bermain bertahan malah harus kebobolan dua gol dari tim tuan rumah pada babak kedua.
Manchester United pun harus dipaksa menelan kekalahan saat meladeni permainan Young Boys di pekan pertama Liga Champions tersebut.
Kekalahan tersebut ternyata membuat catatan rekam jejak Solskjaer bersama Manchester United semakin buruk.
Hal itu dibuktikan dengan rasio kekalahan Manchester United yang lebih tinggi daripada kemenangannya.
Performa Manchester United asuhan Solskjaer tercatat cukup buruk ketika berlaga di Liga Champions.
Dari 11 pertandingan yang dilakoni Manchester United saat ditangani Solskjaer.
Manchester United hanya mampu memenangkan empat laga disertai tujuh hasil berupa kekalahan.

Jumlah gol dan kebobolan yang didapatkan Manchester United juga sama yakni mencapai angka 19.
Hanya ada satu pertandingan Manchester United yang berakhir dengan raihan cleansheet.
Jika dihitung secara matematis ternyata rata-rata poin Manchester United saat dibesut Solskjaer saat berlaga dalam ajang Liga Champions hanya 1,09 per pertandingan.
Rasio kemenangan Setan Merah jugha hanya berada pada angka 36,4%.
Angka tersebut kalah telak dari Jose Mourinho (57%) dan David Moyes (50%) saat masih membesut Manchester United.
Disisi lain, rasio kekalahan Manchester United saat diasuh Solskjaer lumayan tinggi yakni 63,6%.
Statistik tersebut menunjukkan bahwa memang performa Manchester belum sepenuhnya baik ketika berlaga di ajang sekelas Liga Champions.
Hal itu terbukti tim Setan Merah kerapkali tampil angin-anginan di kompetisi paling elit benua biru tersebut.
Solskjaer yang menjadi orang paling bertanggung jawab pun tampaknya layak disematkan sebagai pesakitan.
Itulah sisi gelap utama Manchester United saat mengarungi kompetisi Liga Champions dibawah asuhan Solskjaer.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)