Profil David Jacobs: Dari Iseng Main Tenis Meja hingga Raih Medali Paralimpiade Tokyo - inews

 

Profil David Jacobs: Dari Iseng Main Tenis Meja hingga Raih Medali Paralimpiade Tokyo

Profil David Jacobs: Dari Iseng Main Tenis Meja hingga Raih Medali Paralimpiade Tokyo
Cikal Bintang Raissatria 

TOKYO, iNews.id- Dian David Michael Jacobs adalah pemain para tenis meja yang meraih medali perunggu di Paralimpiade Tokyo 2020. Pria yang akrab disapa David Jacobs mengulang prestasi pada Olimpiade London 2012.

Dia lahir di Ujung Pandang (sekarang Makassar) pada 21 Juni 1977. David merupakan atlet penyandang disabilitas yang memiliki masalah fungsional pada salah satu lengannya. 

Namun kekurangannya itu tak membuatnya patah semangat. Pria berusia 44 tahun ini pernah mempersembahkan gelar untuk tanah air di antaranya medali emas di SEATTA Games Singapura tahun 2001, medali perunggu Paralimpiade London 2012 dan yang paling baru adalah medali perunggu Paralimpiade Tokyo 2020.

Perjalanan Karier

David awalnya merupakan atlet tenis meja yang tekun sejak berusia 10 tahun dan berhasil merengkuh berbagai prestasi. Sambil berkuliah di Fakultas Ekonomi Perbanas, dia pernah meraih medali emas di SEATTA Games Singapura pada tahun 2001.

Dia terus bermain untuk Indonesia di berbagai kompetisi di Asia. Dia pernah bermain di SEA Games Vietnam pada tahun 2003, SEA Games Filipina 2005 dan SEA Games Thailand 2007. Pada tahun 2004, David juga pernah memenangkan kompetisi tenis meja di Pekan Olahraga Nasional (PON).

David kemudian diangkat menjadi karyawan di Departemen Olahraga Nasional. David juga menjadi pelatih tenis meja Indonesia. Namun, pada akhir tahun 2009 ia mulai bermain di turnamen para tenis meja.

David juga tercatat menjadi anggota Komite Paralimpiade Nasional pada di tahun 2010. David juga memberanikan langsung mengikuti turnamen Para Asian Games 2010 di Guangzhou, China.

Padahal, saat itu, David hanya memiliki latihan selama satu bulan sebelum turnamen berlangsung. Namun, David justru berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia.

Karier David sebagai atlet para tenis meja semakin menjanjikan setelah ikut dalam berbagai turnamen. Tercatat, dia berhasil meraih medali emas di Thailand, perak di Beijing, perunggu di Republik Ceko, perak di Inggris dan medali emas lagi di Taiwan.

Pada tahun berikutnya di ASEAN Para Games Surakarta 2011, David berhasil menyabet tujuh medali emas. Prestasi demi prestasi terus ditorehkannya. Puncaknya, dia berhasil meraih medali perunggu di Paralimpiade London 2012.

Selain itu, David juga sempat berduet dengan Komet Akbar di gelaran Protour Paratable Tennis Liknano Terbuka di Italia pada tahun yang sama. Di turnamen tersebut, David berhasil merengkuh dua medali emas saat berlaga sebagai tunggal putra.

Mereka juga berhasil menang dari Belanda dan Republik Ceko. Seiring dengan perjalanan gemilang kariernya, David tidak pernah melupakan dukungan dari orang tuanya.

David bercerita bahwa orang tuanya-lah yang pertama kali melihat bakatnya di olahraga tenis meja. Saat itu, ia bercerita bahwa semuanya berawal dari meja pingpong di sebelah rumahnya saat itu di Batang, Indonesia.

“Mengambil tenis meja dan menjadi atlet hanya kebetulan. Tidak ada anggota keluarga saya yang atlet. Ada meja pingpong di sebelah rumah kami di Batang, Indonesia, dan semuanya dimulai dari sana,” ungka David dilansir dari laman resmi Paralimpiade, Sabtu (28/8/2021).

“Saya dan saudara laki-laki saya selalu bermain sepulang sekolah. Orang tua saya melihat bahwa saya memiliki gairah yang lebih besar untuk olahraga dibandingkan dengan saudara laki-laki saya. Jadi mereka mendorong saya untuk mengambilnya lebih jauh,” ujarnya.

Saat ini, David baru saja mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020. Berkat capaiannya, ia berhasil menambah perolehan sementara medali untuk Indonesia menjadi tiga medali di Paralimpiade Tokyo 2020.

Editor : Ibnu Hariyanto

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita