Pemerintah Guatemala Dikecam Setelah Berikan Trofi Kecil untuk Kevin Cordon, Tak Serius Hargai Atlet - TRIBUNNEWS

 

Pemerintah Guatemala Dikecam Setelah Berikan Trofi Kecil untuk Kevin Cordon, Tak Serius Hargai Atlet - Halaman all

Pemerintah Guatemala Dikecam Setelah Berikan Trofi Kecil untuk Kevin Cordon, Tak Serius Hargai Atlet
Pemerintah Guatemala Dikecam Setelah Berikan Trofi Kecil untuk Kevin Cordon, Tak Serius Hargai Atlet

TRIBUNJATENG.COM - Trofi berukuran kecil yang diberikan Pemerintah Guatemala kepada semifinalis bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2021, Kevin Cordon, menjadi bahan pembicaraan.

Beberapa pihak menilai, torfi kecil yang diberikan tidak sebanding dengan prestasi Kevin Cordon di Olimpiade Tokyo 2021.

Mereka menuding Pemerintah Guatemala tidak bersungguh-sungguh mengapresiasi prestasi Kevin Cordon.

Padahal Kevin Cordon adalah atlet terbaik Guatemala di ajang Olimpiade Tokyo 2021.

Pencapaian Kevin Cordon merupakan yang paling baik dibanding atlet Guatemala lainnya.

Meski tidak berhasil meraih medali, namun langkah Kevin Cordon patut diacungi jempol.

Ia menjadi sorotan media karena sukses tampil gemilang dan menembus semfinal.

Pemain Guatemala Kevin Cordon merayakan dengan pelatihnya setelah kemenangannya atas pemain Belanda Mark Caljouw dalam pertandingan babak 16 besar bulu tangkis tunggal putra selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 29 Juli 2021. (Tribunnews.com/Pedro PARDO / AFP)

Hanya saja, langkah Kevin Cordon harus terhenti di semifinal karena mendapat lawan yang lebih kuat.

Pebulutangkis berusia 34 tahun itu dikalahkan oleh Viktor Axelsen (Denmark), pemain yang akhirnya meraih medali emas.

Kemudian di pertandingan perebutan medali perunggu, Kevin Cordon dikalahkan oleh wakil Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting.

Kevin Cordon harus merelakan nasibnya menduduki peringkat keempat bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020.

Meski demikian, pencapaian tersebut merupakan hasil yang luar biasa, mengingat Kevin Cordon bukan atlet yang diperhitungkan.

Sepulang dari Olimpiade Tokyo 2021, Kevin Cordon juga mendapat sambutan meriah di negaranya, Guatemala.

Sesampainya di Guatemala, Kevin Cordon juga diarak sejauh 7 km.

Sementara itu, pemerintah Guatemala memberikan sebuah trofi kecil untuk Kevin Cordon atas keberhasilannya.

Trofi itu diberikan oleh Menteri Budaya dan Olahraga Guatemala saat konferensi pers di LA Aurora Airport.

Pebulu tangkis asal Guatemala Kevin Cordon memeluk pelatihnya seusai mengejutkan Olimpiade Tokyo 2020 dengan mengalahkan Heo Kwang-hee (Korea Selatan) di babak perempat final nomor tunggal putra pada Sabtu (31/7/2021) (AFP/PEDRO PARDO)

Pemberian trofi itu justru membuat pemerintah Guatemala dikecam.

Hal ini lantaran ukuran trofi untuk Cordon yang dinilai terlalu kecil.

Publik Guatemala menilai pemerintah mereka tak serius memberikan penghargaan untuk perjuangan Kevin Cordon.

"Sungguh menyedihkan sekali pemerintah karena memberikan sebuah pengakuan (seperti itu)," kata salah satu warganet.

Kevin Cordon menjadi atlet terbaik Guatemala dari segi pencapaian di Olimpiade Tokyo 2020.

Di bawahnya, ada atlet renang Luis Carlos yang finis di urutan ke tuju pada final renang nomor 100 meter gaya kupu-kupu.

Ada juga Luis Grijalva yang finis di posisi ke-12 dari 16 peserta nomor lari 5000 meter putra.

Meski begitu, pemerintah Guatemala juga memastikan akan mengabadikan Kevin Cordon sebagai nama taman.

Pebulu tangkis Guatemala Kevin Cordon merayakan kemenangannya atas Mark Caljouw dari Belanda dalam pertandingan babak 16 besar bulu tangkis tunggal putra selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 29 Juli 2021. (Pedro PARDO / AFP)

"Kami bangga menamai taman dengan Kevin Cordon sebagai bagian dari penghargaan untuk sang atlet."

"Kami menghargai penampilannya di Olimpiade Tokyo 2020," bunyi pernyataan Kementrian Kebudayaan dan Olahraga Guatemala dikutip dari media Guatemala, republica.gt.

"Kevin adalah contoh positif untuk anak-anak Guatemala agar berkecimpung di dunia olahraga," tambahnya.

Keberhasilan Kevin Cordon tak bisa dilepaskan dari tangan dingin pelatih asal Indonesia, Muamar Qadafi.

Namun kini, sayangnya kebersamaan Qadafi dengan Kevin Cordon harus berakhir.

Hal ini ia sampaikan saat melakukan wawancara di channel Youtube, PB Djarum pada Kamis (5/8/2021).

"Saya sudah memutuskan untuk selesai dengan Guatemala, artinya tidak lanjut lagi," kata Qadafi dikutip dari cahnnel Youtube PB Djarum.

"Karena sampai sekarang hingga detik ini, Kevin Cordon ada rencana untuk pensiun (retired)," tambahnya.

Muamar Qadafi masih bersedia melatih Kevin Cordon jika ia memutuskan lanjut bermain di turnamen akhir tahun ini.

"Atau nanti sampai World Championship di Spanyol. Jadi saya menunggu sesuai dia (Kevin yang masih mau)," ujarnya.

Lebih lanjut, Qadafi mengaku ingin istirahat terlebih dulu dan fokus terhadap keluarga setelah Olimpiade Tokyo 2021.

"Kalau ada yang berminat (menggunakan jasa saya), ya silakan," ujarnya.

"Tetapi saya sangat termotivasi melihat pemberian medali, jadi saya bertekad untuk ikut Olimpiade lagi dan mempersembahkan medali," tambahnya.

Muamar Qadafi telah tiba di Indonesia dan menjalani karantina COVID-19 sejak Selasa (3/8/2021).

Dalam wawancara dengan Kompas.com, Qadafi mengaku ingin mencoba melatih negara Asia untuk kelanjutan kariernya.

Meski begitu menurutnya bukan hal mudah karena banyak pelatih berkualitas yang ada di Asia.

"Mengikuti takdir saja (untuk selanjutnya)," kata Qadafi.

"Kalau pribadi, Asia bisa menjadi tantangan bagus. Tetapi di Asia saingannya banyak, tidak mudah untuk menembus."

"Tetapi, suatu kehormatan bila bisa menjadi pelatih di Asia," tambahnya.

(*)

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita