Paralimpiade Tokyo 2020 - Leani Ratri Oktila dan Kebanggaan Menyamai Prestasi Susy SusantiByBolaSport

 

Paralimpiade Tokyo 2020 - Leani Ratri Oktila dan Kebanggaan Menyamai Prestasi Susy Susanti

By
BolaSport.com Diya Farida Purnawangsuni
bolasport.com
4 min

BOLASPORT.COM - Atlet para bulu tangkis putri Indonesia, Leani Ratri Oktila, tampil sebagai peraih medali terbanyak bagi kontingen Merah Putih pada Paralimpiade Tokyo 2020.

Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Leani Ratri Oktila menutup perjuangannya pada Paralimpiade Tokyo 2020 dengan meraih medali emas ganda campuran SL3-SU5 bersama Hary Susanto.

Pasangan Hary Susanto/Leani Ratri Oktila naik ke podium kampiun usai mengalahkan wakil Prancis, Lucas Mazur/Faustine Noel, 23-21, 21-17, pada babak final yang berlangsung di Yoyogi National Stadium, Tokyo, Jepang, Minggu (5/9/2021).

Sebelumnya, Ratri sudah lebih dulu menggenggam medali emas dari nomor ganda putri SL3-SU5 dan medali perak dari nomor tunggal putri SL4.

Sehingga, secara keseluruhan, Ratri mempersembahkan tiga medali untuk kontingen Indonesia.

Selain menjadi penyumbang medali terbanyak bagi Indonesia pada Paralimpiade Tokyo 2020, Leani Ratri Oktila juga menyamai prestasi Susy Susanti.

Seperti Susy Susanti yang mempersembahkan medai emas pertama Indonesia pada ajang Olimpiade, Leani Ratri Oktila juga menjadi peraih medali emas pertama bagi Indonesia pada Paralimpiade.

Menariknya, dua pencapaian tersebut sama-sama terjadi dalam penyelenggaraan pertama cabang bulu tangkis/para bulu tangkis pada Olimpiade/Paralimpiade.

"Saya tentu sangat bangga bisa menyumbangkan medali emas bagi Indonesia," ucap Ratri, dikutip dari siaran pers tim Media NPC Indonesia.

"Apalagi, ini medali emas pertama pada ajang Paralimpiade (modern) dan saya berhasil meraih medali saat para bulu tangkis pertama kali dipertandingkan pada Paralimpiade," kata Ratri lagi.

Meraih tiga medali dalam dua hari beruntun tentu bukan tugas mudah bagi Ratri.

Atlet berusia 30 tahun itu bahkan harus bertanding empat kali pada hari kemarin, Sabtu (4/9/2021), sebelum akhirnya mendapatkan medali emas pertamanya dari nomor ganda putri SL3-SU5 bersama Khalimatus Sadiyah.

Satu hari setelah mengalahkan pasangan China, Cheng He Fang/Ma Hui Hui, dengan skor 21-18, 21-12, Ratri kembali menjalani laga final.

Kali ini, Ratri dijadwalkan menjalani dua pertandingan final yakni tunggal putri SL4 dan ganda campuran SL3-SU5.

Pada laga pamungkas tunggal putri SL4, Ratri gagal memenangi pertandingan atas Cheng He Fang (China).

Usai bertanding selama tiga gim, Ratri kalah 19-21, 21-17, 16-21 dan hanya bisa meraih medali perak.

Leani Ratri Oktila kemudian bangkit dan kembali mendapatkan medali emas saat tampil pada laga final ganda campuran SL3-SU5 bersama Hary Susanto yang menjadi pertandingan terakhirnya pada Paralimpiade Tokyo 2020.

Target tinggi memang dipatok Ratri bersama Hary.

Pasangan yang telah menjadi tandem sejak tahun 2016 itu ingin meraih medali emas Paralimpiade sebagai salah satu prestasi tertinggi mereka.

Ratri juga ingin menciptakan sejarah dan kenangan dalam perjalanan karier bersama Hary, mengingat usai sang partner kini sudah 46 tahun.

"Medali emas yang kedua ini sangat spesial bagi saya dan mas Hary. Kami sangat bangga, terlebih karena usia mas Hary kini sudah tidak muda lagi," tutur Ratri.

"Kami sangat berharap bisa menjadi yang terbaik pada Paralimpiade karena ini adalah impian terbesar kami."

"Sangat bersyukur kami bisa mewujudkan impian itu dengan keluar sebagai juara," kata Ratri menegaskan.

Indonesia menyelesaikan Paralimpiade Tokyo 2020 dengan menempati peringkat ke-43.

Kontingen Merah Putih berada di posisi tersebut setelah mendapatkan 9 medali yang terdiri dari 2 medali emas, 3 medali perak, dan 4 medali perunggu.

Jumlah ini melampaui target awal yang dipatok yakni 5 medali dengan perincian 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu.

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita