Masih Ingat Kevin Cordon Pahlawan Guatemala di Olimpiade Tokyo? Kini Jadi Bintang Iklan - Indozone

 

Masih Ingat Kevin Cordon Pahlawan Guatemala di Olimpiade Tokyo? Kini Jadi Bintang Iklan - Indozone.id

Masih Ingat Kevin Cordon Pahlawan Guatemala di Olimpiade Tokyo? Kini Jadi Bintang Iklan
Pebulu tangkis Guatemala Kevin Cordon jadi bintang iklan (Istimewa)
Jumat, 17 September 2021 09:54 WIB

INDOZONE.ID - Pebulu tangkis Guatemala, Kevin Cordon mencuri perhatian dunia saat dirinya bertanding di Olimpiade Tokyo 2020. Lama tak terdengar kabarnya, kini Kevin Cordon telah menjadi bintang iklan di negaranya.

Berada di peringkat 59 dunia, dia menjadi kuda hitam di bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. Di luar dugaan, dia mampu melesat hingga ke babak semifinal.

Dia menjadi satu-satunya pebulu tangkis asal Amerika Selatan, khususnya Guatemala yang pernah bertanding di babak semifinal pesta olahraga terbesar di dunia itu.

Meski gagal memperoleh medali, namun Guatemala tampaknya begitu bangga dengan sosok Kevin Cordon.

Usai bertanding di Olimpiade Tokyo, Kevin Cordon disambut dengan bangga dan diarak keliling dengan menggunakan Chicken Bus, angkutan kota khas Amerika Selatan, setiba di Guatemala pada 4 Agustus 2021 lalu.

Pada saat itu, arak-arakan penyambutan Kevin Cordon dilakukan sejauh 7 kilometer yang dimulai dari Bandara La Aurora hingga Central Claro, Kota Guatemala.

Pemerintah Guatemala sendiri memberikan apresiasi kepada Kevin Cordon berupa foto, buket bunga, dan plakat berukuran kecil.

Pada saat Hari Kemerdekaan ke-200 tahun Guatemala, Presiden Guatemala memberikan Kevin Cordon sebuah tanda jasa dan menjadi pemegang obor untuk perayaan kemerdekaan.

Nah yang menariknya, kini Kevin Cordon telah menjadi bintang iklan sebuah merek makanan. Wajahnya pun terlihat wara-wiri di televisi nasional Guatemala.

Kevin Cordon membintangi iklan untuk merek makanan ringan bernama TorTrix.

Perjalanan karir Kevin Cordon

Berasal dari negara dimana bulu tangkis bukan olahraga populer, perjuangan Cordon hingga bisa tampil di Olimpiade begitu menginsipirasi banyak orang.

Cordon lahir di Zapaca, sebuah desa terpencil di Guatemala. Sejak berusia 12 tahun, dia sudah meninggalkan orangtuanya untuk mengikuti pelatihan nasional di Guatemala City.

Salah satu alasan Cordon menekuni bulu tangkis adalah agar dia bisa tampil di Olimpiade. Padahal sejak kecil dia sudah dituntun oleh sang ayah agar menjadi pemain sepak bola yang merupakan olahraga populer lazimnya negara-negara Amerika Selatan.

Tercatat, Cordon sudah empat kali menjadi seorang Olympian. Olimpiade pertama diikutinya pada Beijing 2008, lalu berlanjut ke London 2012 dan Rio 2016. Baru di Tokyo 2020, Cordon mengukir sejarahnya sendiri.

Untuk ukuran negaranya, Cordon bisa dibilang termasuk sebagai pebulu tangkis yang sukses meski sangat jarang mengikuti kompetisi domestik bulu tangkis dunia karena keterbatasan biaya.

Namun di multievent regional negara-negara Amerika Selatan, Cordon menjadi langganan medali emas. Sayangnya, prestasi Cordon tersebut tak dibarengi oleh infrastruktur olahraga yang memadai.

Cordon menyadari bahwa dirinya berasal dari negara kecil yang korupsi. Namun dengan semangat juang yang tinggi, Cordon ingin mematahkan dominasi negara Eropa dan Asia di olahraga bulu tangkis.

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita