Formula E dan Perbedaan dengan Formula 1
Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menjadi tuan rumah gelaran ajang balap Formula E terus menjadi polemik. Sebenarnya apa itu Formula E dan perbedaan dengan Formula 1?
Formula E merupakan ajang balap mobil listrik kursi tunggal dengan daya yang telah diatur. Kejuaraan ini pertama kali digagas pada 2011 oleh Jean Todt dan musim perdananya digelar di Beijing, China pada September 2014.
Sejak kali pertama digelar, Formula E berstatus sebagai Kejuaraan Dunia atau setara dengan Formula 1. Ajang ini juga telah disetujui dan masuk dalam kalender Federasi Otomotif Internasional (FIA).
Balapan ini digelar untuk bisa mengangkat industri mobil listrik sekaligus sebagai usaha untuk mendukung pengurangan emisi karbon dioksida dan menggantinya dengan listrik yang dianggap lebih hemat bahan bakar.
Saat ini, Kejuaraan Formula E diperebutkan oleh dua belas tim dengan masing-masing diisi dua pembalap. Tuan rumah penyelenggara biasanya menggelar balapan di jalan utama yang disulap menjadi sirkuit dengan panjang lintasan bervariasi mulai 1,9 km sampai 3,4 km.

Dalam pelaksanaannya, Formula E digelar selama dua hari termasuk dengan dua kali latihan bebas sebelum balapan. Dalam sesi kualifikasi, peserta balap dibagi menjadi empat kelompok yang masing-masing terdiri dari enam orang.
Masing-masing grup diberi waktu enam menit untuk mencetak waktu putaran terbaik mereka. Kelompok pertama terdiri atas 6 pembalap teratas, diikuti kelompok berikutnya yang terdiri atas 6 pembalap teratas berikutnya, dan seterusnya sampai yang tercepat akan memulai balap dari pole position.
Balapannya sendiri berdurasi 45 menit ditambah 1 putaran. Di empat musim pertama, para pembalap wajib melakukan pit stop untuk mengganti mobil.

Namun, dengan diperkenalkannya mobil Gen2, hal ini tidak diperlukan lagi, karena baterai mobil dapat bertahan sampai akhir balapan.
Karena Formula E menggunakan ban yang dirancang untuk bertahan sampai balapan selesai, pit stop normalnya hanya dilakukan untuk mengganti ban yang pecah atau memperbaiki badan mobil. Dalam balapan, daya maksimal dibatasi menjadi 200 kW (268bhp).
Bersambung ke halaman berikutnya...
Rencananya, Jakarta akan menjadi tuan rumah Formula E 2020. Sejak itu, Pemprov DKI langsung mempersiapkan rute sirkuit yang akan digunakan, yakni Silang Monas Tenggara - MI Ridwan Rais- Tugu Tani - MI Ridwan Rais - Merdeka Selatan - Wisma Antara - Kedubes AS- Silang Monas Tenggara.
Dengan alternatif rute sirkuit yang disiapkan berada di jalan: Silang Monas Selatan - belakang Gambir - Ridwan Rais - Merdeka Selatan - Bundaran Patung Kuda - Silang Monas Selatan.
Namun, Sekretariat Negara (Setneg) menolak keinginan untuk menjadikan kawasan Monumen Nasional (Monas) sebagai area lintasan dan menyebut izin acara itu hanya diberikan untuk di luar kawasan Monas.
Sejumlah opsi lokasi pun disiapkan seiring penolakan. Meskipun akhirnya Setneg memberikan izin menggunakan kawasan Monas untuk Formula E Jakarta 2020.
Sayang, merebaknya Covid-19 membuat penyelenggaraan Formula E 2020 harus ditunda. Formula E Operations (FEO) selaku promotor dan pemegang lisensi ABB FIA Formula E Championship juga telah menyetujui keputusan yang diambil Jakarta terkait penundaan dan balapan dijadwalkan bakal digelar pada 2022.
Lalu, apa bedanya Formula E dan Formula 1?
Formula E dan Formula 1 sama-sama balapan mobil kursi tunggal yang terdaftar dalam Kejuaraan Dunia di FIA. Namun, Formula 1 lebih dulu dikenal setelah musim pertama digelar pada 1950.
Jelas, balapan Formula 1 jauh lebih dikenal di masyarakat yang membuat balapan jet darat itu punya gengsi lebih tinggi ketimbang Formula E. Dan pastinya, para pebalap juga lebih dikenal, khususnya di masyarakat Indonesia.
Hal paling mencolok yang membedakan antara balapan Formula E dengan Formula 1 adalah kebisingan yang dihasilkan dari balapan. Formula E yang menggunakan mobil listrik punya suara yang tidak sebising Formula 1.
Formula 1 terdiri dari sejumlah seri balapan yang dikenal dengan istilah Grand Prix. Sama seperti Formula E, Formula 1 tidak hanya digelar di sirkuit khusus balapan, tapi juga ada digelar di sirkuit jalanan.
Mobil yang digunakan untuk Formula 1 adalah mobil balap tercepat di dunia, karena kecepatan menikung yang tinggi yang dihasilkan oleh aerodinamika gaya turun yang besar. Mobil Formula 1 juga lebih cepat dari Formula E.
Sementara itu, meski Eropa adalah pusat tradisi Formula 1, kejuaraan dunia ini digelar di seluruh penjuru dunia, dengan 12 dari 23 balapan di musim 2021 digelar di luar Eropa, termasuk di Asia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar