Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured

    Mengenal Jenis-Jenis Cedera: Momok bagi Atlet dan Masyarakat Pegiat Olahraga By Sindonews

    3 min read

     

    Mengenal Jenis-Jenis Cedera: Momok bagi Atlet dan Masyarakat Pegiat Olahraga

    By
    sports.sindonews.com
    2 min
    Mengenal Jenis-Jenis Cedera: Momok bagi Atlet dan Masyarakat Pegiat Olahraga. Foto: inovanewsroom.org
    Mengenal Jenis-Jenis Cedera: Momok bagi Atlet dan Masyarakat Pegiat Olahraga. Foto: inovanewsroom.org

    JAKARTA - Cedera dalam olahraga bisa terjadi pada siapa saja; baik atlet maupun masyarakat biasa. Penanganan cedera ini harus cepat dan tepat guna meminimalisasi risiko jangka panjang.

    Di antara yang cukup sering dijumpai adalah masalah otot. Peradangan otot maupun sendi akibat salah posisi, otot yang robek, ataupun dislokasi otot, tulang, dan sendi adalah beberapa jenis cedera yang umum terjadi saat berolahraga.

    Baca Juga: Hindari Cedera saat Latihan Fisik Sederhana dengan Memperhatikan 3 Hal Ini

    Kesalahan posisi bagian tubuh saat berolahraga, bersinggungan dengan sesama pemain, teknik bermain yang kurang tepat, dan penggunaan otot berlebihan dapat menyebabkan cedera di tangan dan bahu. Beberapa jenis olahraga yang dapat memicu cedera tangan dan bahu adalah golf, tenis, badminton, dan voli.

    Penanganan cedera ini sedianya penting dilakukan secara cepat dan tepat. Hal ini seperti ditegaskan dr Iman Widya Aminata SpOT dari RS Pondok Indah .“Gunanya untuk meminimalkan risiko jangka panjang yang bisa timbul. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai upaya diagnosis, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi medis modern, seperti CAT Scan atau MRI,” urainya dalam acara media gathering yang diadakan RS Pondok Indah Group.

    Penegakan diagnosis ini, sambungnya, perlu dilakukan untuk mengetahui lokasi dan mengidentifikasi cedera yang terjadi dengan lebih akurat sebagai tahapan awal untuk menentukan langkah penanganan yang tepat selanjutnya.


    Cedera bahu dapat terjadi di tulang maupun otot. Namun, struktur tulang yang lebih keras menyebabkan cedera paling sering terjadi di otot. Cedera bahu ringan dapat diatasi dengan melakukan peregangan dan memak simalkan kerja bahu melalui fisioterapi.

    Adapun cedera akibat peradangan otot dapat diatasi dengan istirahat, penggunaan kompres es untuk meredakan nyeri, pemberian analgesik, serta terapi untuk membantu proses pemulihan bahu.

    “Untuk cedera bahu dengan kondisi tertentu seperti robeknya otot atau dislokasi bahu, pasien memerlukan diagnosis dan penanganan yang lebih komprehensif,” kata dokter yang juga praktik di RS Pondok Indah-Bintaro Jaya ini.

    Diagnosis dengan teknologi seperti CAT Scan dapat memberikan rekonstruksi tiga dimensi untuk memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai permasalahan yang dialami.

    Kapan Dilakukan Operasi?
    Jika kondisinya sudah sangat serius, maka bisa jadi perlu dilakukan tindakan pembedahan. Masa pemulihan pascaoperasi membutuhkan waktu hingga lima bulan. Adapun yang meliputi masa proteksi, fase mobility untuk mengembalikan fleksibilitas bahu, fase untuk meningkatkan kekuatan bahu, dan yang terakhir adalah fase ketika pasien dapat kembali melakukan aktivitas olahraga seperti semula.

    Komentar
    Additional JS