Kisah Fadli Imammuddin, Pembalap yang Sempat ’Nyicip’ Moto2 Hingga Menjadi Atlet Sepeda Paralympic Tokyo - Newsmedia
Kisah Fadli Imammuddin, Pembalap yang Sempat ’Nyicip’ Moto2 Hingga Menjadi Atlet Sepeda Paralympic Tokyo
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fassets.promediateknologi.com%2Fcrop%2F0x0%3A0x0%2Fx%2Fphoto%2F2021%2F08%2F27%2F1606309625.jpg)
NEWSmedia - Di dunia balapan, nama Muhammad Fadli Imammuddin sudah tidak asing lagi didengar. Dia adalah pembalap motor yang kini beralih ke sepeda setelah mengalami cedera berat dan kaki kirinya harus diamputasi.
Di rentang waktu 2010-2011, Muhammad Fadli Imammuddin aktif sebagai pembalap di Indonesia Racing Series (IRS) kelas Supersport 600cc.
Muhammad Fadli Imammuddin sempat mencicipi panasnya aspal MotoGP 2013 di kelas Moto2. Meski saat itu hanya berkiprah sebagai pengganti di tim Japan Italy Racing (JIR) menggantikan pebalap Perancis Mike Di Meglio, namun mendapat rekomendasi untuk mengaspal di kejuaraan terpanas motor balap dunia bukanlah hal mudah.
Kiprah M Fadli, pembalap kelahiran Cibinong, Jawa Barat ini di tingkat nasional dan internasional pun memang sudah diperhitungkan, sehingga wajar jika M Fadli direkrut tim Japan Italy Racing untuk berlaga di balap Moto2 World Championship.
Sayang karirnya di ajang balap bergengsi itu hanya berlangsung singkat. Pada hari dirinya harus melakukan balapan, tepatnya di Sirkuit Sepang, Malaysia pada tahun 2015, Fadli mengalami kecelekaan massal.
Saat itu kecelakaan terjadi pada pembalap Moto2 lain seperti Zaqhwan Zaidi, Axel Pons, dan Decha Kraisart.Kecelakaan terjadi tepat sebelum lap kedua, berakhirnya karir balap motor M Fadli bermula dari sana.
Di tahun yang sama, M Fadli masih turun mengikuti gelaran Asia Road Racing Championship (ARRC) di Sirkuit Sentul. Prestasi Juara Nasional di tahun tersebut juga dicicipinya.
Namun ajang balap AARC 2015 seri-2 tersebut menjadi balapan terakhir M Fadli. Fadli harus pensiun dari dunia balap pada 2016 karena salah satu kakinya, tepatnya kaki kiri, mengalami cedera berat dan harus diamputasi.
Menjadi Atlet Paralympic
Sepeda bukanlah hal yang baru bagi M Fadli. Sebagai seorang pebalap ia memang rutin menjaga kebugaran tubuhnya dengan bersepeda.
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fassets.promediateknologi.com%2Fcrop%2F0x0%3A0x0%2Fx%2Fphoto%2F2021%2F08%2F27%2F1087670460.jpg)
Selepas pensiun dari dunia balap, dengan bermodalkan kaki palsu pasca amputasi, Fadli memberanikan diri untuk bersepeda, olahraga yang memang sudah lama ditekuninya dalam menjaga ketahanan tubuh saat masih balapan motor.
Kebiasaan M Fadli bersepeda dilirik oleh Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI). Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari mengajak M Fadli untuk menjadi atlet Paralympic cabang sepeda. Fadli pun langsung menerima ajakan tersebut.
Sejak itulah dirinya mulai mantap memacu sepedanya. Hingga pada akhirnya, Fadli menyumbang emas di ajang Asian Para Games untuk Indonesia, ketika bertanding pada nomor individu putra C4 4.000 meter, di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, 12 Oktober 2018.
Kini Muhammad Fadli Imammuddin menatap kejuaraan Paralympic Tokyo 2020. Paralympic adalah pesta olahraga terbesar di dunia yang diadakan empat tahun sekali bagi penyandang disabilitas.
M Fadli mulai perjuangannya di Paralympic Tokyo 2020 pada cabang Kamis, 26 Agustus 2021 di IZU Velodrome, Tokyo.
Kisah Muhammad Fadli Imammuddin tentu mengajarkan kita agar tidak menyerah meskipun berada dalam keterbatasan. Dia membuktikan, kendala fisik bukan sebuah alasan untuk mengukir sejarah maupun prestasi.***