Dokter Yusuf Berharap Ada Cara Lain Bagi Pemain Asing di Liga 1 2021 untuk Bisa Akses PeduliLindungi - WartaKota Live - Arenanews

Post Top Ad

demo-image

Dokter Yusuf Berharap Ada Cara Lain Bagi Pemain Asing di Liga 1 2021 untuk Bisa Akses PeduliLindungi - WartaKota Live

Share This
Responsive Ads Here

 

Dokter Yusuf Berharap Ada Cara Lain Bagi Pemain Asing di Liga 1 2021 untuk Bisa Akses PeduliLindungi

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Salah satu kewajiban atau aturan baru kompetisi Liga 1 2021 bisa terselenggara yakni seluruh pemain, ofisial atau pelaku sepak bola lainnya yang terlibat dalam pertandingan harus terdata di aplikasi PeduliLindungi.

Aplikasi PeduliLindungi adalah aplikasi yang dikembangkan untuk membantu instansi pemerintah terkait dalam melakukan pelacakan untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Untuk bisa masuk ke aplikasi PeduliLindungi guna melihat sudah divaksin apa belum, seseorang harus mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera pada KTP.

Dokter tim Bhayangkara Solo FC, Muhammad Yusuf Zulfikar, mengatakan bahwa hal itu sempat jadi kendala para pemain asing di Bhayangkara yang tidak bisa mengakses aplikasi tersebut.

Oleh karena itu, dia berharap ada cara lain yang mempermudah para pemain asing bisa mengakses aplikasi tersebut.

"Iya, itu sempat jadi kendala buat mereka, karena kan mereka cuma punya paspor dan kitas. Sedangkan untuk dapat NIK itu harus melapor dulu ke catatan sipil dan itu tidak mudah,” kata Yusuf dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (25/8/2021).

"Saya berharap, ada cara lain supaya pemain asing ini bisa lebih mudah sebelum pertandingan. Mereka masuk mall juga harus tanya-tanya karena tidak bisa pakai aplikasi itu,” ujar Yusuf.

Sementara itu, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, memastikan bahwa kesulitan pemain asing mengakses aplikasi PeduliLindungi akan terus diupayakan.

Sehingga, pelatih dan pemain yang telah divaksin tetap terdata di aplikasi PeduliLindungi.

"Kemarin salah satu pembahasannya itu. Sebenarnya, itu juga sudah dibahas kita, PSSI, dan Kemenkes. Artinya kalau mereka sudah divaksin ada datanya dan mudah-mudahan bisa diadopsi ke aplikasi peduli lindungi dengan passport atau apa nanti, “kata Hadian.

“Nanti akan kami minta datanya. Mereka pakai vaksin apa, misalnya Pfizer atau apa itu pasti ada catatannya kan lebih bagus lengkap jadi biar kita masukan ke sistem,” jelas Hadian.

Optimistis Liga Dilanjutkan

Selain itu, Yusuf mengatakan bahwa protokol kesehatan Liga 1 2021 diterapkan dengan sangat ketat.

Untuk itu tiga laga awal termasuk Bhayangkara yang masih akan dievaluasi menurutnya bakal berjalan lancar.

Salah satu protokol kesehatan ketat yakni para pemain dan ofisial kali ini harus menjalani tes Covid-19 dengan cara PCR.

"Sekarang, prokes dilakukan dengan sangat ketat. Ini kan masih uji coba, ibaratnya kita lewat lubang jarum lah. Kalau memang dinilai layak satgas Covid-19 dan Kemenkes, jadi lanjut terus kan jadwal yang baru dirilis cuma tiga saja. Tetapi, saya yakin ini sangat ketat dan bisa lanjut,” kata Yusuf.

Tak hanya itu, mereka yang masuk area stadion dan penginapan juga harus terdata pada aplikasi PeduliLindungi.

Seperti diketahui, salah satu syarat pemain bisa bertanding, yakni mereka juga harus mendapatkan dua kali dosis vaksin Covid-19.

"Saya rasa, kompetisi nanti lebih aman ya karena kan teman-teman PT LIB berkoordinasi juga dengan Kementerian Kesehatan, Satgas Covid-19, dan masuk ke aplikasi PeduliLindungi. Jadi bisa dibilang koordinasinya sudah komplet," ujar Yusuf.

"Saat workshop kemarin, belum terlalu komplet seperti sekarang. Kalau sekarang, sudah fix prokes yang akan diterapkan ternyata seperti ini,” ucap Yusuf.

Tes PCR

Bhayangkara dijadwalkan bermain menghadapi Persiraja Banda Aceh di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada Minggu (29/8/2021) pukul 19.00 WIB.

Jelang duel itu, pemain Bhayangkara pun dijadwalkan mulai masuk ke hotel atau area karantina pada Kamis (26/8/2021) atau H-2 pertandingan.

Oleh karena itu, sebelum masuk ke area karantina, Indra Kahfi dan kawan-kawan menjalani tes Covid-19 dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) pada Rabu (25/8/2021).

Hasil dari tes PCR itu akan diserahkan ke PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku penyelenggara kompetisi Liga 1 2021.

"Hari ini, kami baru selesai PCR. Itu buat keberangkatan ke hotel. Sekarang, PCR dari klub nanti kami setor ke PT LIB. Kalau H-1 baru PT LIB yang tanggung (PCR),” kata Yusuf.

Seperti diketahui, protokol kesehatan dalam Liga 1 2021 memang lebih ketat dari turnamen pramusim Piala Menpora 2021.

Salah satu perbedaannya, para pemain, ofisial dan pelaku sepakbola lainnya yang terlibat dalam pertandingan harus menjalani tes Covid-19 dengan metode PCR satu hari sebelum pertandingan dan saat memasuki area karantina.

Bahkan, di hari H pertandingan, para pemain yang sudah menjalani tes PCR sebelumnya kembali harus menjalani tes dengan swab antigen.

“Pas masuk venue atau H-24 jam atau H-1 itu, kami PCR lagi. Kemudian tujuh atau enam jam sebelum kick off pertandingan itu swab antigen,” terang Yusuf.

Baca juga: Kalah 0-3 dari Bhayangkara Solo FC, Kas Hartadi Puji Skema Transisi Permainan Pemain Dewa United FC

Baca juga: Jelang Liga 1 2021, Pelatih Paul Munster Meningkatkan Fisik dan Mental Pemain Bhayangkara Solo FC

Baca juga: Liga 1 2021 akan Digelar 20 Agustus, Namun Bhayangkara Solo FC Belum Tentukan Jadwal Latihan Bersama

Setelah berada di hotel, para pemain tak boleh kemana-mana.

Mereka hanya boleh keluar ke stadion.

Sistem tersebut dinamakan bubble to bubble atau semi karantina.

Liga 1 2021 kali ini masih dilihat penerapan prokesnya oleh pemerintah.

Apabila tiga laga di tanggal 27, 28, dan 29 Agustus berjalan lancar tanpa adanya kasus Covid-19 di dalamnya, pemerintah giliran memberikan izin untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Ancaman Covid-19

Kompetisi Liga 1 2021 akan digelar kembali di masa pandemi virus corona (Covid-19).

Panjangnya penyelenggaraan kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Tanah Air itu pasti ada risiko paparan yang harus diantisipasi, baik klub, pemain, pihak penyelenggara.

Walaupun, sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes), namun faktanya ada beberapa pemain di kompetisi yang terserang Covid-19 dan harus melakukan isolasi mandiri.

Hal itu terjadi di kompetisi di Eropa.

Situasi-situasi macam ini yang harus mampu dikendalikan para tim medis masing-masing klub Liga 1 2021.

Selain tetap menjaga prokes, mereka wajib tahu langkah-langkah yang harus ditempuh sesuai prosedur yang berlaku.

PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) telah mepaparkan cara penanganannya dalam medical workshop.

Seperti diketahui seluruh elemen dalam tim dan mereka yang terlibat di perangkat pertandingan secara ketat berprotokol kesehatan.

Menjalani dua kali vaksin, tes Covid-19 secara berkala, melakukan perjalanan memakai bus guna menghindari kontak langsung dengan masyarakat umum, karantina di hotel, mengubah sistem kompetisi jadi series to series tanpa penonton.

Baca juga: Targetkan Gelar Juara Liga 1 2021, Coach Robert Rene Alberts Membangun Kedalaman Skuad Maung Bandung

Baca juga: Pelatih Robert Rene Alberts Tidak Keberatan Persib Gunakan Stadion Arena untuk Jalani Liga 1 2021

Baca juga: Jelang Liga 1 2021 Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts Akan Luncurkan Buku Tentang Sepak Bola

Itu semua dilakukan semata untuk menekan penyebaran Covid-19.

Persib sanggup memenuhi syarat yang berlaku di kompetisi yang berjalan luar biasa berbeda tahun ini.

Seluruh pemain dan staf sudah divaksinasi.

Mereka juga rela melakukan swab test secara berkala, menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Itu semua dilakukan demi sepak bola agar bisa kembali di Indonesia.

"Kami semua sudah divaksinasi. Mmang beberapa pemain masih harus divaksin dosis kedua untuk melengkapinya. Tetapi, semua sudah divaksin," kata Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, dikutip dari ligaindonesiabaru.com.

"Kami juga tahu harus melakukan swab test, tetapi untuk bisa bermain sepak bola maka kami harus melakukan itu. Hal itu sesuatu yang harus kami terima,” ujar Robert.

“Kami ingin bermain sepak bola dan untuk menjaga semuanya tetap sehat dilakukan tes PCR. Jadi, semuanya tahu apakah kondisi kesehatannya dalam kendali atau tidak. Kami harus menjaga kesehatan dan melakukan itu dengan senang hati karena penting," terang Robert.

Dalam hal teknis, Robert tak memungkiri akan ada satu waktu ia tak bisa memainkan pemainnya akibat terkena Covid-19.

Jika harus terjadi maka ia harus menemukan solusi, sebab itu dirinya membentuk kedalaman tim yang kuat musim ini dengan banyak pemain-pemain andal berpengalaman.

“Itu tentunya sangat mungkin terjadi, di seluruh dunia dan di liga lain. Ada pemain tertentu yang terkena Covid-19. Itu hal yang harus kami terima jika terjadi, karena Covid-19 masih ada di sekitar kita. Jadi itu kenapa dan betapa pentingnya tim mempunyai kedalaman yang bagus musim ini,” jelas Robert.

Skenario penting ini sudah mantap Robert pikirkan guna menunjang target manajemen tim yang menginginkan hadirnya trofi di Kota Bandung dan menatap kompetisi Asia.

Persib tak sabar menunggu kick-off pertama Liga 1 27 Agustus mendatang yang tinggal menghitung hari.

“Tim yang tangguh, bisa menambal di semua posisi. Itu sudah kami kalkulasikan bahwa mungkin saja di satu pertandingan ada beberapa pemain yang absen, tetapi liga akan tetap berjalan," ucap Robert.

"Jika ingin menjadi juara, kami harus bertarung sebagai tim yang terbaik di Indonesia dan untuk melakukan itu butuh kedalaman skuad yang bagus," terang Robert.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Post Bottom Ad

Pages