Cerita Eng Hian, Nyaris Tak Dampingi Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020 By Okezone Sports

 

Cerita Eng Hian, Nyaris Tak Dampingi Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020

By
sports.okezone.com
3 min
Eng Hian bersama Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020.
Eng Hian bersama Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020.

JAKARTA – Pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, berhasil merebut medali emas di Olimpiade Tokyo 2020. Meski begitu, perjalanan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020 nyaris tak didampingi oleh pelatih kepalanya, Eng Hian.

Eng Hian mengungkapkan langsung bahwa dia nyaris tidak bisa mendampingi Greysia Polii/Apriyani Rahayu bertanding di Olimpiade. Hal ini terjadi karena namanya tidak masuk daftar Kontingen Indonesia ke Tokyo.

Eng Hian mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil karena sejumlah pertimbangan, salah satunya faktor ganda putri Indonesia yang tidak diperhitungkan bisa menyumbangkan medali.

“Memang betul. Jadi, last minutes itu nama saya baru ada. Kami berangkat ke Kumamoto pada 8 Juli, saya baru diinformasikan tanggal 4 Juli. Itu sempat menimbulkan pergumulan sedikit, ada ketegangan,” ungkap Eng Hian, dalam jumpa pers virtual.

“Saya menyampaikan ke Greysia/Apriyani juga tidak mudah karena ini sudah keputusan dari NOC (Komite Olimpiade Indonesia), ganda putri ini kan tidak diperhitungkan,” katanya menambahkan.

Kendati demikian, peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade 2004 Athena itu tak lantas berkecil hati. Menurutnya, kondisi tersebut justru menjadi motivasi bagi Greysia/Apriyani untuk membuktikan bahwa sektor ganda putri juga layak diperhitungkan.

Greysia/Apriyani datang ke Tokyo sebagai pasangan non-unggulan, namun justru berakhir menjadi tim kuda hitam yang satu-satunya mempersembahkan medali emas Olimpiade bagi Merah Putih.

Dibanding Greysia/Apriyani, ganda putra nomor satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan pasangan peringkat dua dunia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sebetulnya lebih diharapkan bisa menyumbang emas bagi Indonesia.

Namun, mimpi tersebut pupus ketika langkah Marcus/Kevin harus kandas di babak perempatfinal, sedangkan Ahsan/Hendra tersingkir di semifinal.

Eng Hian pun berharap dengan capaian yang ditorehkan Greysia/Apriyani itu tidak hanya dapat memotivasi pebulu tangkis putri lainnya untuk meraih prestasi, tetapi juga meningkatkan pamor sektor ganda putri Indonesia yang selama ini dipandang sebelah mata.

“Yang pasti saya senang dan lega waktu itu karena Greysia dan Apriyani bisa didampingi pelatihnya sendiri. Jadi mudah-mudahan setelah ini sektor ganda putri bisa lebih diperhitungkan oleh PBSI, Kemenpora, maupun NOC,” tutup dia.

(dji)

Baca Juga

Komentar

Opsi Arena

 Pusatin Sports 


 Postingan Lainnya 

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita